,

Anggota LMDH Ngasem Barokah Panen Cabai Lompong di Kawasan Percontohan Petak 52-A1

Bojonegoro, 23 September 2024 – Kelompok LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Ngasem Barokah berhasil memanen hasil tanaman cabai merah atau cabai lompong di kawasan percontohan holtikultura Petak 52-A1. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pertanian berkelanjutan dalam program Agrosilvopastura. Tanaman cabai tersebut ditanam di lahan seluas 3.000 meter persegi dan menghasilkan sekitar 3 kwintal cabai lompong pada musim panen kali ini.

Syarif Samudra, pendamping lapangan program Agrosilvopastura, mengungkapkan harapannya terkait hasil panen tersebut. “Kami berharap saat panen, harga cabai tidak sampai turun, sehingga masyarakat, khususnya anggota LMDH, dapat merasakan manfaat dari hasil panen ini,” ujarnya.

Namun, dengan kondisi turunnya harga cabai merah di pasaran saat ini, para petani merasa sedih. “Petani menangis. Mereka merasa sedih dengan harga cabai yang turun, karena itu berpengaruh langsung pada pendapatan mereka,” lanjut Syarif.

Baca juga:  Kelompok LMDH Ngasem Barokah Budidaya Melon di Kawasan Percontohan Hortikultura

Selain itu, ia juga mengakui bahwa hasil panen kali ini belum sepenuhnya memuaskan. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cuaca dan perawatan yang belum optimal. “Untuk hasil panen yang kurang memuaskan. Ini bisa menjadi pembelajaran bagi anggota kelompok agar lebih teliti dalam memilih waktu tanam dan metode perawatan di musim-musim berikutnya,” tambahnya.

Program pertanian berkelanjutan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota LMDH dan masyarakat sekitar. Selain itu, Program Agrosilvopastura ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan anggota LMDH Ngasem Barokah melalui hasil pertanian yang lebih berkelanjutan.

Meskipun harga cabai saat ini tengah turun dan hasil panen belum mencapai potensi maksimal, para anggota LMDH Ngasem Barokah tetap optimis bahwa upaya mereka dalam mengelola lahan pertanian ini akan memberikan dampak positif di masa depan, baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Baca juga:  IDFoS Indonesia Gelar Musyawarah Evaluasi Partisipatif Program Agrosilvopastura