,

Belajar dari Pengepul Sampah Lokal untuk Kelola Sampah Non organik

BOJONEGORO – Setelah melakukan evaluasi pada Selasa (8/9), pengurus kelompok olah sampah Dalem Mandiri Sejahtera (DAMIRA) yang difasilitasi pendamping Institute Development of Sociatey (IDFoS) Indonesia, menghasilkan beberapa kesepakatan.

Salah satu di antara kesepakatan itu adalah rekomendasi untuk menimba ilmu kepada salah satu pengepul sampah lokal Bojonegoro. Hal yang dipelajari antara lain terkait pengelolaan sampah nonorganik seperti gelas plastik, botol, plastik, dan lainnya.

Menurut Ainun Naim, Manajer Program Persampahan untuk Ekonomi Alternatif, kegiatan ini dilakukan karena DAMIRA saat ini telah memiliki alat yang akan digunakan untuk mengelola sampah. Salah satunya adalah mesin pencacah plastik.

Mesin pencacah tersebut akan digunakan untuk mencacah sampah plastik seperti gelas plastik, botol plastik bekas minuman, dan sejenisnya menjadi bijih plastik untuk dijual ke perusahaan.

Baca juga:  Diskusi Panel Testimoni Pertumbuhan Ekonomi 19 %

Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan penggunaan mesin itu hingga penjualan bijih plastik ke perusahaan, manajemen DAMIRA berfikir, diperlukan tambahan ilmu pengetahuan terkait hal tersebut.

Adapun pengepul sampah lokal yang menjadi narasumber adalah Syamsul. Pengusaha yang beralamatkan di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro itu menjadi pengepul sampah-sampah nonorganik seperti kardus, botol plastik, gelas plastik, dan lainnya.

”Sesuai hasil evaluasi, DAMIRA akan menimba ilmu kepada beliau yang akan diwakili oleh Ketua DAMIRA, Pak Arni dan seksi tenaga kerja, Mualiyah,” kata Naim.

Program Persampahan untuk Ekonomi Alternatif Masyarakat merupakan kerja sama IDFoS Indonesia dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) beserta Pertamina EP Cepu dan Badan Kerjasama (BKS) Participating Interest (PI) Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas. (iwd)

Baca juga:  Sentuh Kesadaran Warga melalui Pemicuan