Desa Sudu Awali Musyawarah Desa Pelaksanaan
BOJONEGORO – Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, menjadi desa pertama yang menghelat musyawarah desa (Musdes) pelaksanaan pada Kamis, 1 Oktober. Musyawarah desa pelaksanaan digelar pada pukul 10.00 WIB.
Musdes pelaksanaan ini sebagai agenda lanjutan Program Aksi Kemitraan untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patra Daya) tahun 2015. Kegiatan sebelumnya, pembahasan rencana pembangunan seperti RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan DeD (Design Engineering Detail).
Bertempat di balai Desa Sudu, musdes yang digelar untuk menyepakati detail rencana pembangunan itu diikuti oleh 38 peserta. Mereka terdiri dari unsur aparatur desa, tokoh masyarakat desa, tokoh agama, pemuda, dan perwakilan perempuan.
Musyawarah pelaksanaan tersebut menyepakati volume pembangunan untuk program di Desa Sudu, Kecamatan Gayam, yaitu normalisasi sungai dengan volume panjang 1.700 meter dan lebar 5 meter.
Kepala Desa Sudu Hj. Trikasih mengatakan, untuk merealisasikan pembangunan atau normalisasi sungai ini tanaman-tanaman yang ada di sekitar sungai akan dihilangkan. ”Tanaman yang ada di sekitar sungai dan masuk wilayah tanah sungai akan dikeruk,” paparnya. Meski demikian, forum masyarakat tidak keberatan.
Manajer Program Patra Daya Tahun 2015, Sunariyo mengatakan, musdes pelaksanaan di Desa Sudu adalah yang pertama dari enam desa yang menerima Program Patra Daya. Yakni, Desa Ngraho, Beged, dan Sudu (Kecamatan Gayam). Serta, Karangagung, Soko, dan Mentoro (Kecamatan Soko, Tuban).
”Untuk agenda musdes pelaksanaan selanjutnya adalah di Desa Beged yang rencananya akan dilaksanakan pada 6 Oktober 2015 dan dilanjutkan dengan desa-desa dampingan yang lain,” imbuhnya.
Program Aksi Kemitraan Pemberdayaan untuk Masyarakat (Patra Daya) diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Dalam mewujudkannya, atas persetujuan SKK Migas, EMCL bersama mitra Blok Cepu: Pertamina EP Cepu dan Badan Kerjasama (BKS) Participating Interest (PI) Blok Cepu, EMCL bekerja sama dengan Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia. (iwd)