Dinkes Apresiasi Pelaksanaan Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu

Monitoring dan Evaluasi Partisipatif Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu Desa Sarirejo, Balen, Bojonegoro.

Pada Jum’at (06/03/2020) IDFoS Indonesia bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggelar Monitoring dan Evaluasi Partisipatif Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu.

Pertemuan diikuti oleh perwakilan Dinas Kesehatan Bojonegoro, Camat Balen, ahli gizi puskesmas Balen, Ketua PKK desa Sarirejo, Bidan desa Sarirejo dan perwakilan EMCL. Kegiatan tersebut berlangsung di kediaman Kepala Desa Sarirejo.

Sebelum dilakukan pertemuan, seluruh stakeholder yang hadir menyaksikan pelaksanaan Pos Gizi (Pendidikan dan Rehabilitasi Gizi) Karangwaru dan melaksanakan kunjungan rumah peserta Pos Gizi Bebet 1.

pelaksanaan kunjungan rumah peserta pos gizi (foto kiri) dan pelaksanaan pos Gizi Karangwaru (foto kanan)

Kegiatan tersebut diawali dengan penyampaian tahapan-tahapan kegiatan dari awal yang telah dilalui dalam proses pelaksanaan program tersebut, mulai dari pra-pelatihan, pelatihan dan pelaksanaan Pos Gizi.

Baca juga:  Bank Sampah Jaya Makmur Abadi Pacu Warga Pilah Sampah

Selain hal-hal di atas, disampaikan pula terkait perkembangan kegiatan, tantangan pelaksanaan program dan solusi penyelesaian hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program yang disampaikan oleh Tim Pendamping IDFoS Indonesia.

Kemudian dilanjutkan penggalian pendapat dengan para stakeholder terkait Pos Gizi dan juga kunjungan rumah balita Pos Gizi.

Ahli gizi Puskesmas Balen mengutarakan pendapat bahwasanya kegiatan pos gizi sudah bagus karena untuk meningkatkan BB (Berat badan) balita itu lumayan susah, namun dalam kegiatan ini bisa meningkatkan BB sampai dengan 400 gram minimal selama 10 hari.

Mungkin lebih ditingkatkan pada hygienic (CTPS), sambungnya, dan memberikan penyuluhan saat kunjungan rumah untuk lebih memfungsikan ventilasi rumah. Karena ventilasi itu juga sangat penting untuk sirkulasi pertumbuhan otak balita.

Harapan ke depan PKM Balen adalah pos gizi bisa dilanjut namun harus dibantu juga kesadaran dari posyandu itu sendiri dari PKM hanya membantu penyuluhan.

Para Stakeholder saat penyampaian tahapan-tahapan pelaksanaan program oleh tim pendamping program.

Selanjutnya, Perwakilan Kecamatan Balen memberikan pendapat bahwa kegiatan pos gizi dan kunjungan rumah sudah bagus dan pihak kecamatan akan membantu mensosialisasikan program mengenai gizi.

Baca juga:  Pacu Perbaikan Gizi Anak Melalui NERS

Hasti Asih, perwakilan dari EMCL memberikan saran bahwasanya hygienic (CTPS) bisa ditingkatkan dengan menggandeng guru-guru PAUD dan  TPQ Untuk mempraktekkan CTPS (Cuci tangan pakai sabun) dengan tujuan agar menjadi kebiasaan balita dan  di selalu praktekkan di rumah.

Kemudian  untuk pemakaian  alas kaki yang kurang dipraktekkan oleh balita di Desa Sarirejo dapat dilakukan dengan penyampaian/penyuluhan berulang pada orang tua/pengasuh agar diterapkan pada anaknya.

Dari pihak Dinkes, yang diwakili Erni Ernawati sangat mengapresiasi atas terlaksananya program ini, sebab program ini dapat meningkatkan kesehatan khususnya balita di Desa Sarirejo.

“Dan untuk penerapan PD sudah bagus karena orang tua balita tidak ada kesulitan dalam mempraktekkan bahan-bahan makanan yang telah dilakukan di pos gizi,” lanjutnya.

Baca juga:  Datangkan Fasilitator dari Depok

Ibu Kades Sarirejo juga berharap masyarakat Desa Sarirejo kedepan lebih paham akan pentingnya perilaku hidup sehat CTPS (Cuci tangan paiak sabun) mengenakan alas kaki dan juga PMBA (Pemberian makan balita dan anak).

Salah satu Kader Posyandu Desa Sarirejo, Syafaah menyampaikan, ada hasil nyata dan manfaat dari kegiatan ini. Banyak anak yang bertambah berat badannya.

“Memang terasa lelah ketika harus banyak belajar bagaimana memenuhi gizi pada balita. Namun semua terbayar ketika anak-anak berat badannya mulai  bertambah,” tuturnya.

Kegiatan ini merupakan komitmen EMCL dalam mendukung penguatan dan peningkatan  kesehatan di wilayah operasinya dalam Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas dan difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia.