Diskusi Kemitraan untuk Pencapaian SDGs

Direktur IDFoS Indonesia (Joko Hadi P) saat memaparkan gambaran SDGs Kab.Bojonegoro
BOJONEGORO – Kamis (01/11/2018), IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia bersama Lazisnu ( Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama) dan Lakpesdam (Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia) menggelar Kabuli (Kajian satu bulan sekali) di Aula PCNU Bojonegoro.
Kabuli kali ini mengusung tema terkait “Membangun skema kemitraan untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Bojonegoro”.
Acara ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan diskusi pada 27-28 September bulan lalu yang dilakukan oleh IDFoS Indonesia dan hasilnya yaitu disepakati untuk membangun kerjasama.
Diskusi tersebut bertujuan untuk merancang Skema Kemitraan CSO-Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk Pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) yang efektif dan efisien.
Joko H. Purnomo (Direktur IDFoS Indonesia) dalam kesempatan tersebut hadir sebagai keynote spreaker. Joko membuka diskusi dengan memaparkan terkait SDGs dan hasil dari FGD SDGs bulan september lalu. Kemudian menyampaikan terkait sejarah pemikiran pembangunan berkelanjutan dan terakhir tentang model dan bentuk kemitraan yang akan dibangun (Tim kerja dan Kerja sama).
Menurut Joko, dalam SDGs skema kemitraan itu penting. Yang utama, mindset kita untuk membuat kondisi masyarakat lebih baik. “Kita harus berpikir bahwa SDGs tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah”, ujarnya.
“Di sini kita mencoba untuk selangkah lebih maju, walaupun dengan sumber daya yang terbatas, mari kita dengan pemerintah untuk membangun Bojonegoro mencapai 17 goals SDGs”, tambahnya.
Harapannya dengan diskusi ini mendapatkan rumusan-rumusan terkait bagaimana model kemitraan yang bisa dibangun antara masyarakat sipil dengan pemerintah, usaha (bisnis) dan perguruan tinggi.
SDGS (pembangunan berkelanjutan) adalah komitmen semua pihak, bukan program pemerintah pusat, namun keinginan dari seluruh masyarakat dunia untuk kehidupan yang lebih baik.
Dari pertemuan tersebut, para peserta yang hadir Lazisnu, Lakpesdam, BI, Inspektra, KPI, FKUB, LPM Indonesia, Fosfora, Ploso Jenar, Ademos, Gusdurian dan IDFoS Indonesia telah sepakat untuk membentuk sebuah kemitraan yang tidak terlembaga demi pencapaian SDGS di Bojonegoro.
Kemitraan bertujuan untuk membentuk tim koordinasi mengenai percapaian SDGs dengan berbagi informasi dan juga berbagi sumberdaya. Dan untuk tindak lanjut dari acara tersebut akan dibahas pada pertemuan Kabuli yang akan datang. (ika/yok)