Diskusi Riset Pelayanan Publik Bersama STAI Al Hikmah

BOJONEGORO – Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hikmah, Tuban, diskusi bersama IDFoS Indonesia terkait penelitian dalam pelayanan publik pada Rabu (3/2/2015). Diskusi berlangsung di kantor IDFoS, Jalan Sersan Mulyono 35 Bojonegoro.

Dalam diskusi tersebut, tim STAI Al Hikmah diwakili empat orang perwakilan Lembaga Pengabdian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) kampus setempat. Yakni, Zakiyah, Fira, Fathonah, dan Aziz. Diskusi dipimpin oleh Bendahara IDFoS Indonesia, Joko H. Purnomo, diikuti Direktur IDFoS A. Taufiq dan Rizal Zubad F.

Diskusi tersebut dalam rangka membahas kerja sama IDFoS Indonesia dengan LP2M STAI Al Hikmah dalam hal riset pelayanan publik. Sebab, saat ini IDFoS Indonesia sedang memfasilitasi implementasi inovasi dalam pelayanan publik menggunakan Citizen Charter (CC/maklumat pelayanan) di tiga Puskesmas di Tuban. Yakni, Puskesmas Jenu, Ponco, dan Kebonsari, Tuban.

Baca juga:  Tiga Puskesmas di Tuban Kordinasi Terkait CC

“Ada potensi yang bisa dilakukan bersama. Perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian dan penelitian, sedangkan IDFoS mempunyai pengalaman yang cukup panjang di bidang advokasi. Dalam hal ini, IDFoS-STAI Al Hikmah bisa bekerja sama,” kata Joko. ”Apalagi, lokasi advokasi CC berada di Tuban. Ironi sekali jika tidak bekerja sama dengan perguruan tinggi di Tuban,” tambah Joko.

Sementara dari pihak STAI Al Hikmah, Fira menginginkan pembagian peran dalam kerja sama. “Jadi mekanismenya IDFoS melakukan apa, dan dari STAI Al Hikmah melakukan apa? Dalam hal ini perlu juga didiskusikan. Sehingga nanti peran dari dua lembaga ini akan jelas,” tutur perempuan yang juga dosen di UIN Surabaya itu.

Baca juga:  Sarasehan Pembentukan Forum Pelayanan Kesehatan

Direktur IDFoS, Ahmad Taufiq menyampaikan, bentuk kerja sama antara IDFoS dan STAI Al Hikmah akan dituangkan dalam bentuk kesepakatan MoU. Terkait pembagian peran, akan dibahas lebih lanjut.

”Untuk pelaksanaan CC ini, STAI Al Hikmah, misalnya bekerja sama dalam hal risetnya, dengan melibatkan mahasiswanya. Itu mengacu pengalaman kami saat bekerja sama dengan teman-teman STIKES ICSADA Bojonegoro. Lebih detailnya, perlu didiskusikan lebih matang, prinsipnya kedua pihak sepakat bekerja sama,” pungkas Taufiq. (iwd/yok)