Hari Lingkungan Hidup Sedunia – Kolaborasi adalah Solusi
Hutan adalah penyangga terbesar ekologi dunia, diketahui bersama bahwa hutan tropis di Indonesia adalah yang terluas ke 3 di dunia setelah Brazil dan Kongo yaitu 125,78 Ha (MenLHK, 2021). Semakin bertambahnya penduduk maka kebutuhan akan akses tanah dan penghidupan menjadi semakin besar pula dan yang pasti, hutan akan menjadi salah satu korbannya.
Indonesia mengeluarkan kebijakan Perhutanan Sosial sebagai solusi yang sementara dianggap terbaik untuk keberlangsungan hutan dan kesejahteraan masyarakat. Perhutanan Sosial (PS) adalah sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan oleh masyarakat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya.
Sebagian besar akademisi mengatakan bahwa Hutan Tidak Harus Rimba, beberapa aspek prinsip tersebut sangat tepat untuk mendukung pengelolaan hutan yang baik dan masyarakat mendapat kesejahteraan, namun tetap harus ada hutan rimba yang terjaga dan tidak diusik oleh kegiatan manusia seperti hutan lindung, kawasan pelindungan, cagar alam dan lain sebagainya. Dan harus ada kawasan lindung disetiap wilayah hutan minimial secara administratif satu lokasi disetiap daerah.
Ada banyak konsep konsep pengelolaan hutan bersama masyarakat di Indonesia, salah satunya Agrosilvopastoral-fishery yang sedang dilakukan kegiatan percontohan oleh IDFoS Indonesia bersama dengan Kelompok Tani Hutan di Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro atas dukungan para pihak seperti Akademisi, Filantropi, Pemerintah, Perusahaan, CSO dan Media atau yang lebih sering didengar Kolaborasi Hexahelix.
Pengelolaan hutan dengan menggabungkan tanaman kehutanan, pertanian berkelanjutan (dengan memilih tanaman holtikultura dan buah buahan), peternakan dan perikanan diharap menjadi solusi kesejahteraan kelompok tani hutan dengan produksi jangka pendek (harian dan bulanan) dan harapan produksi jangka panjang (tahunan).
Pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan lingkungan hidup menjadi penting untuk memberikan perspektif yang beragam. Keterbatasan individu baik personal maupun kelompok akan dilengkapi bersama dengan kolaborasi. Penggalangan serpihan serpihan dukungan ini yang diharapkan kelompok tani hutan yang mayoritas keluarga pra sejahtera untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik dengan memanfaatkan lingkungan hutan dengan baik pula.
Yang dapat dilakukan masing-masing pihak dalam kolaborasi sebaiknya yang memungkinkan dan dapat dilaksanakan dengan baik seperti memprioritaskan program masing-masing lembaga yang memungkinkan di kontribusikan kedalam percontohan baik itu program bantuan, hibah, zakat, infaq, wakaf, CSR, program pemberdayaan, pelatihan, pemberitaan yang baik, publikasi, riset bahkan yang cukup penting adalah kebijakan khusus untuk mendukung pelestarian lingkungan sekaligus peningkatan kesejahteraan petani hutan dan lain lain.
Kolaborasi adalah salah satu solusi terbaik dalam upaya meningkatan kualitas lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat dan terutama pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang sering disebut SDGs.
Rizal Zubad Firdausi
Koordinator Divisi Pemberdayaan Desa & Ekonomi Kerakyatan
IDFoS Indonesia