IDFoS Fasilitasi Rencana Usaha BUMDes Ngujung

BUMDes Ngujung melakukan penyusunan rencana usaha atau business plan yang difasilitasi oleh IDFoS Indonesia

 

BOJONEGORO – Satu lagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang difasilitasi IDFoS Indonesia berinisiatif mengembangkan unit usaha peternakan berupa penggemukan sapi. Yakni, BUMDes Ngujung, Kecamatan Temayang.

Bertempat di balai desa setempat, BUMDes Ngujung melakukan penyusunan rencana usaha atau business plan yang difasilitasi oleh IDFoS Indonesia pada Rabu (01/02/2017).

Desa Ngujung merupakan desa kedua yang membuat usaha penggemukan sapi dalam unit peternakan yang difasilitasi oleh IDFOS Indonesia.

Diskusi tersebut dihadiri oleh Kades Ngujung, Ketua BUMDes, Sekretaris BUMDes, Ketua Karang Taruna, penanggung jawab usaha penggemukan sapi dan tim pendamping dari IDFoS Indonesia, Novia Rahayu dan manajer program BUMDes dari IDFoS Indonesia, Laily Mubarokah.

Baca juga:  Harapkan Pendamping Berinteraksi Aktif dengan Masyarakat

Dukungan penuh dari Kades dan semangat dari pengurus BUMDes Ngujung menjadikan diskusi yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut berlangsung cukup aktif. Penyusunan rencana usaha yang akan dijalankan berisi tujuan, organisasi, produk dan produksi, sasaran pasar, dan proyeksi keuangan.

Diskusi tersebut dipandu oleh Manajer Program Pengembangan BUMDes Laily Mubarokah. Dalam proses penyusunan rencana usaha, terdapat empat aspek yang dibahas. Yakni, aspek manajemen organisasi, aspek pemasaran, aspek produk dan produksi, serta aspek keuangan.

Dimulai dari aspek organisasi, direncanakan terkait apa yang perlu dilakukan serta sumberdaya manusia yang dibutuhkan mulai saat penyiapan tempat (kandang), pengambilan  dan pengolahan pakan, perawatan, hingga penjualan.

Di aspek kedua, yakni pemasaran, dibahas tentang strategi pemasaran yang akan digunakan untuk memasarkan sapi yang siap untuk dijual setelah 6 bulan perawatan.

Baca juga:  Adakan Evaluasi untuk Kelangsungan Program

Aspek ketiga, terkait produk dan produksi, yang akan memberikan gambaran kira-kira hasil dari penggemukan sapi. Terakhir adalah aspek keuangan, digali terkait biaya yang dikeluarkan mulai dari pengadaan sapi, perawatan hingga penjualan. Setelah berkembang akan diikuti dengan pendirian usaha kios pertanian. Diskusi penyusunan rencana usaha tersebut berakhir pada pukul 16.00 WIB. (ika/yok)