,

IDFoS Gelar Assesment dan Evaluasi Program Agroforestry

Assesment yang difasilitasi langsung oleh manager program (Rizal Zubad)

Pekan lalu, tepatnya Kamis (06/02/2020), digelar FGD Assesment dan Evaluasi terkait Program Agroforestry Berbasis Kawasan Hutan Bersama Masyarakat tahun 2019/2020.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 28 Anggota LMDH Rimba Tani. Hadir pula perwakilan dari Pertamina EP Cepu, Edi Arta dan Asper (Asisten Perhutani) RPH Clangap, Lugianto.

Pelaksanaan assessment bertempat di Pos Jono Desa Bandungrejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. FGD (Focus Group Discussion) tersebut difasilitasi oleh Rizal Zubad selaku manager program bersama tim (S. Nur Hidayah dan Nur Salim).

 

Pertemuan tersebut, antara lain membahas data bibit yang berada di lapangan. Data-data tersebut menyangkut lahan yang sudah ada lubang tanam, dan yang belum ada, lahan yang sudah terpasang acir dan belum terpasang.

Baca juga:  Datangkan Fasilitator dari Depok

Kemudian data terkait jumlah bibit yang sudah tertanam dan yang belum tertanam, serta jumlah bibit yang hilang, layu, dan juga mati.

Selanjutnya untuk hasil dari assessment dan evaluasi tersebut, diketahui bahwa per tanggal 06 Februari 2020 dari jumlah keseluruhan 1.530 bibit yang sudah tertanam sejumlah 1.507 dan yang belum tertanam ada 23 bibit, karena bibit belum diambil dan masih berada di rumah ketua Pesanggem.

Untuk jumlah bibit yang hilang ada 13 bibit, jumlah tanaman yang layu sebanyak 33 bibit dan 8 bibit yang mati.

Semua tahapan mulai dari pembuatan lubang tanam, penanaman sampai dengan perawatan pohon dikelola oleh Anggota LMDH Rimba Tani yang menjadi penggarap (pesanggem).

Baca juga:  BUMDes Ikuti Pelatihan Manajemen Pemasaran

Kawasan hutan yang menjadi sasaran program berada di wilayah KPS (Kawasan Perlindungan Setempat) petak 40, 41, 53 dan 54.

Program ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan bahwa LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) diberi mandat untuk mengelola hutan dengan mengembangkan usaha ekonomi produktif (sector riil) sekaligus melestarikan hutan dengan pendekatan agroforestry.

Agroforestry merupakan salah satu sarana yang efektif untuk untuk mengatasi kemiskinan di lingkungan masyarakat desa hutan, yang dapat meningkatkan keragaman usaha ekonomi masyarakat dalam upaya meningkatan pendapatan masyarakat sekaligus melestarikan hutan.

Program Agroforestry Berbasis Kawasan Hutan Bersama Masyarakat tersebut di prakarsai oleh Pertamina EP Cepu, SKK Migas dan difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia.

Baca juga:  Komitmen Jaga Keselamatan Bersama