IDFoS Hadiri Rapat Kordinasi Pokja Monev KPA

Rapat Monev KPA BojonegoroBOJONEGORO – Menjadi anggota Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Bojonegoro, IDFoS Indonesia menghadiri rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh KPA Bojonegoro pada Kamis (29/9) di ruang pertemuan Angling Dharmo Lantai 2 Pemkab Bojonegoro.

Dimulai pukul 09.00, kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Setyo Hartono selaku Ketua KPA Bojonegoro, dan diikuti anggota KPA Bojonegoro yang terdiri dari Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), serta Badan dan Organisasi Masyarakat Sipil, salah satunya adalah IDFoS Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup mengungkapkan, bahwa penanggulangan HIV/AIDS di Bojonegoro diperlukan kerja sama dari banyak pihak.

“Penanggulangan HIV/AIDS merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan saja, termasuk babinsa dan babinkabtimnas,” katanya.

Baca juga:  Upayakan Tata Kelola Program yang Baik Lewat Program Aksi Kemitraan Pemberdayaan Masyarakat

Pihaknya juga berpesan, agar tenaga medis cepat-cepat dalam menangani pasien dengan HIV/AIDS atau ODHA. Agar, mereka segera mendapat kepastian terkait penyakitnya, sehingga dapat segera dilakukan tindakan selanjutnya jika positif.

Dalam rapat koordinasi pokja monev juga disampaikan terkait analisa situasi HIV/AIDS Kabupaten Bojonegoro oleh dr. Hernowo W, M. Kes, selaku Koordinator Pokja Penelitian dan Surveilans Epidemologi KPA, sekaligus Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bojonegoro.

Juga, materi peranan penting monev dalam penanggulangan HIV/AIDS yang disampaikan oleh Rahmad Junaidi, M.Kes (MARS), MPH, selaku koordinator pokja monev KPA dan Kabid Sosbud pada Bappeda Kabupaten Bojonegoro.

Di Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) Bojonegoro, IDFoS masuk dalam kelompok kerja penanganan medis dan pendampingan bersama Dinas Kesehatan.

Baca juga:  Program AKSI SEHAT

Hingga rakor pokja ini digelar, posisi terakhir jumlah penderita HIV/AIDS di Bojonegoro dalam kurun waktu Januari hingga agustus 2016 terdapat 143 penderita baru dan 19 di antaranya meninggal dunia. (iwd/yok)