Launching dan Bedah Buku “Menetas, Tumbuh dan Berkembang di Jambaran Tiung Biru”
BOJONEGORO – Berlokasi di Hotel Eastern, Jl Veteran No. 299 Bojonegoro, diselenggarakan Launching dan Bedah Buku “Menetas, Tumbuh dan Berkembang di Jambaran Tiung Biru”, Selasa (17/05/2022). Buku ini ditulis secara kolaboratif oleh Edy Purnomo (Pertamina EP Cepu/PEPC), Edi Arto (PEPC), Endra Mugi Rahayu (PEPC), Bayu Tangguh Familu (PEPC), Joko Hadi Purnomo (IDFoS Indonesia), dan Laily Mubarokah (IDFoS Indonesia)
Peluncuran buku ini diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional. Dihadiri oleh Wahyudono dari SKK Migas Jabanusa; Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa DPMD Provinsi Jawa Timur; Endah Binawati Mulyadini M, S.P., M.SI; Prof. Dr. Raditya Sukmana S.E, M.A dari Universitas Airlangga selaku Panelis serta 55 peserta undangan yang hadir.
Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian dari proses pendampingan yang dilakukan kolaborasi antara SKK Migas, Pertamina EP Cepu dan mitranya (IDFoS Indonesia dan Ademos) dalam program Pengembangan Badan Usaha Milik Desa Budidaya Ayam Petelur yang dilakukan 3 tahun yang lalu.

Sesi bedah buku, bersama Endah Binawati Mulyadini M, S.P., M.SI dan Prof. Dr. Raditya Sukmana S.E, M.A
Buku ini menyuguhkan kondisi dan permasalahan dan hikmah BUMDesa sebelum adanya pendampingan (program) dilihat dari usaha ayam petelur, perusahaan tata kelola serta permasalahan dan kondisi yang dialami BUMDesa.
Best Practise dalam pengelolaan BUMDesa dengan usaha ayam petelur ini merupakan praktik-praktik baik dari tiga BUMDesa. Yakni, BUMDesa Makmur Rejo, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem; BUMDesa Cakra Mandiri, Desa Kacangan, Kecamatan Tambakrejo; dan BUMDesa Bumi Makmur, Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Ada beberapa aspek yang dituangkan dalam buku tersebut. Di antaranya, aspek manajemen operasional usaha; kelembagaan; tata kelola; manajemen sumberdaya manusia; permodalan; pemanfaatan BUMDesa serta praktik baik pendekatan pemberdayaan masyarakat dan tata kelola BUMDEsa.
Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo menyampaikan bahwa buku ini ditulis untuk mendokumentasikan proses pendampingan oleh IDFoS Indonesia bersama dengan PEPC dan SKK Migas. Karena, selama ini proses pendampingan yang dilakukan NGO tidak banyak didokumentasikan dalam bentuk buku. Artinya, banyak hal yang sudah dilakukan, namun tidak ada catatan, dan tidak ada hal yang bisa dipelajari dalam bentuk buku. Jadi, hanya bisa cerita aja, buktinya tidak ada.
Yang kedua, lanjut dia, proses pendampingan ini juga dilakukan tidak dalam waktu yang pendek, proses pendampingan pemberdayaan itu tidak bisa dalam waktu singkat. Apalagi, ini pemberdayaan dalam konteks bisnis yang dimiliki bersama-sama.

Suasana Launching dan Bedah Buku Menetas, Tumbuh dan Berkembang di Jambaran Tiung Biru
“Ada titik kritis pengalaman yang harus dibagi kepada para pihak yang tertarik dengan isu-isu pemberdayaan masyarakat. Karena ada hal baru yang bisa jadi berbeda dengan yang sudah ada. Hal tersebutlah yang melandasi buku ini harus ditulis,” terangnya.
“Kami sangat terbuka dan menerima kritik saran atau masukan untuk kesempurnaan buku ini. Semoga di program-program berikutnya juga ada dokumentasi seperti ini dan menjadi referensi serta literasi bagi mahasiswa untuk tugas akhir, atau lembaga-lembaga lain baik di pemerintahan dalam rangka pengelolaan kelembagaan yang transparansi, akuntabilitas dan lain sebagainya” ungkap Edi Purnomo.
Dengan adanya pelaksanaan CSR untuk masyarakat sekitar JTB, kita dapat mengetahui program BUMDesa dapat memberdayakan ekonomi masyarakat yang dapat bertumpu pada kemandirian keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan. (ika/yok)