Metode SROI untuk mengukur dampak program

Metode SROI untuk mengukur dampak program

Pembukaan Pelatihan SROI (Social Return on Investment)

BOJONEGORO – ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerja sama dengan IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia menggelar pelatihan SROI (Social Return On Investment) bagi mitra pendamping program pemberdayaan masyarakat EMCL 2021. Pelatihan berlangsung tiga hari (26-28 Oktober 2021). Pelatihan SROI merupakan salah satu bentuk dari Capacity Building untuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mitra EMCL.

Capacity Building adalah salah satu sarana strategis untuk menjadi roda penggerak awal, dan tahapan siklus program. Sekaligus, menjawab tantangan kebijakan dan menyikapi kebutuhan optimalisasi program dan kinerja selanjutnya

Pembukaan pelatihan dihadiri oleh EMCL, Bakesbangpol, Direktur IDFoS Indonesia, dan 30 orang peserta dari 28 unsur Lembaga (LSM, Ormas) mitra EMCL. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB ini bertempat di  Jasmine meetingroom Hotel Dewarna Jl. Veteran No.55 Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga:  Riset Manajemen Pengetahuan Masuk Penyusunan Laporan

Pelatihan tersebut terkait pengukuran dampak program menggunakan metode SROI (Social Return On Investment), dimana selama sesi pelatihan ini mengundang fasilitator dari SII (Sosial Investment Indonesia).

Di hari  pertama pelatihan, narasumber (Purnomo Ponco Nugroho) menyampaikan materi terkait pengantar pengukuran dampak program SROI serta apa saja prinsip-prinsip dari SROI.

Penyampaian materi oleh narasumber, Purnomo Ponco Nugroho

Social Return On Investment (SROI) adalah sebuah pendekatan untuk memahami dan mengelola dampak atas nilai social (social value), ekonomi serta lingkungan yang diciptakan dari suatu kegiatan atau organisasi.

Metode SROI digunakan untuk dapat mengetahui sejauh mana dampak program CSR yang sudah berjalan? Kepada siapa saja dampak itu terjadi? Berapa besarnya? Siapa yang menerima dampak paling besar/ siapa yang menerima dampak paling kecil?

Baca juga:  Sosialisasi dan Pengukuhan KRT Pisah di Gayam

Dengan melakukan pengukuran dampak program, maka keuntungan yang didapatkan adalah dapat mengetahui pencapaian program dalam setiap proses/tahapan; untuk memastikan bahwa program sudah on the track; untuk mengefektifkan dan mengefisienkan pemakaian sumberdaya di dalam perusahaan.

Kemudian, juga sebagai masukan untuk komunikasi kepada seluruh pemangku kepentingan serta merupakan pembuktian komitmen dan sekaligus wujud transparansi dan akuntabilitas ke public.

Prinsip SROI ada tujuh. Yakni, (1) pelibatan pemangku kepentingan (2) memahami perubahan positif atau negatif (3) berikan nilai hal-hal yang terjadi/ relevan (4) hanya memasukkan yang material ke dalam perhitungan (5) hindari klaim yang berlebihan (6) transparan dan (7) verifikasi hasil.

Usai pelaksanaan workshop Social Return on Investment (SROI) ini,  diharapkan peserta (organisasi) dapat mempraktekkan penggunaan alat Social Return on Investment (SROI) dalam EMCL.

Baca juga:  EMCL dan IDFoS Rampungkan Pelatihan Strategi Komunikasi dan Pelaporan Program bagi Mitra Pendamping PPM

Kegiatan dilakukan dengan mematuhi protokol Kesehatan Covid-19, jaga jarak, memakai masker, membagikan handsanitizer kepada seluruh peserta dan peserta wajib melakukan swab antigen pada H-1 workshop.

Kegiatan ini merupakan Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) EMCL 2021 yang difasilitasi oleh IDFoS Indonesia  serta diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas. (ika/yok)