Nurjanah Najwa: Dari Malu Berbicara Hingga Percaya Diri Lewat Bimbingan Bahasa Inggris Program CERIA
Sumenep – Jum’at 9 September 2024 adalah pertemuan terakhir bagi para siswa mengikuti bimbingan belajar (bimbel) bahasa Inggris yang diselenggarakan melalui Program CERIA. Salah satu siswa yang turut merasakan manfaat program ini adalah Nurjanah Najwa, siswi kelas 2 MTs At-Tarbiyah Guluk-guluk. Dengan senyum hangat, ia berbagi pengalamannya selama mengikuti bimbel.
“Saya merasa senang dengan adanya bimbingan belajar ini, karena saya bisa lebih mendalami bahasa Inggris. Yang awalnya tidak suka, jadi suka,” ungkapnya.
Najwa, yang dulunya malu dan enggan berbicara dalam bahasa Inggris, kini merasakan perubahan dalam kepercayaan dirinya. Ia mengakui bahwa meskipun perkembangan bahasa Inggrisnya masih sedikit, keyakinannya untuk berbicara di depan umum sudah meningkat.
“Alhamdulillah kemampuan berbahasa Inggris meningkat meskipun sedikit. Dulu saya malu, nggak bisa bahasa Inggris jadi malu berbicara. Tetapi dengan mengikuti bimbel ini, alhamdulillah saya sudah tidak malu lagi,” jelasnya dengan bangga.
Dalam bimbingan ini, Najwa menyebut pelajaran tentang “daily activities” sebagai yang paling ia sukai. Ia merasa pembelajaran yang diberikan Miss Ana dan Miss Ulfa sangat menyenangkan dan mudah dipahami. “Saya suka semua metode pembelajarannya,” tambah Najwa.
Melalui program bimbel yang berlangsung selama enam minggu ini, Najwa bukan hanya menemukan ketertarikannya pada bahasa Inggris, tetapi juga menumbuhkan harapan untuk adik-adik kelasnya. Ia berharap agar program bimbel ini bisa dilanjutkan agar mereka juga bisa merasakan pengalaman belajar yang sama.
“Harapan saya, bimbel ini bisa dilanjutkan, agar adik-adik kelas saya bisa merasakan diajari oleh Miss Ana dan Miss Ulfa,” pungkasnya penuh harap.
Program CERIA, yang diinisiasi oleh PT AOI dan difasilitasi oleh IDFoS Indonesia, memberikan dampak signifikan bagi para siswa di Guluk-Guluk. Para pengajar tidak hanya mengajarkan tata bahasa dan kosakata, tetapi juga mendorong siswa untuk berbicara dan berani berinteraksi dalam bahasa Inggris. Pendekatan ini berhasil membangun kepercayaan diri Najwa dan teman-temannya yang sebelumnya merasa ragu dengan kemampuan mereka.