,

Pantau Penerapan PD melalui Home Visit

kader posyandu bersama pendamping dari IDFoS Indonesia dan fasilitator ahli PD melaksanakan home visit balita Pos Gizi Bebet 1

Pasca dilaksanakannya Pendidikan dan Perbaikan Gizi (Pos Gizi) Bebet 1 Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Februari yang lalu.

Para kader posyandu bersama pendamping dari IDFoS Indonesia (Devi, Ilmia) dengan ditemani oleh fasilitator ahli PD (Hastin Atas Asih) melaksanakan kunjungan rumah (home visit). Kunjungan dilaksanakan sebanyak empat kali dalam kurun waktu selama dua minggu pasca Pos Gizi.

Kader melakukan kunjungan rumah kepada 12 balita peserta Pos Gizi untuk mengetahui apakah ibu balita mempraktekkan semua yang diajarkan dalam kegiatan Pos Gizi di rumah masing-masing.

Baca juga:  Wisata Alam, Edukasi, dan Sumur Angguk Minyak di Desa Nglobo

Seperti memasak makanan PD, mempraktekkan CTPS, telaten menyuapi anak, dan masih mengingat pesan-pesan kesehatan yang disampaikan pada saat Pos Gizi berlangsung.

Hasil kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader akan dicatat oleh kader pada buku pegangan.

Selain melakukan kunjungan rumah, pemantauan juga dilakukan di Posyandu oleh Kader untuk memantau perkembangan berat badan balita, apakah terjadi kenaikan atau penurunan setelah kegiatan NERS berakhir dengan melihat Kartu Menuju Sehat (KMS).

Pos Gizi  (NERS) merupakan program gizi berbasis keluarga dan masyarakat untuk anak yang memiliki risiko kurang energy protein.

Pembentukan Pos Gizi diinisiasi oleh pendekatan Positive Deviance (PD), dimana Pos Gizi merupakan salah satu kegiatan untuk melaksanakan kegiatan pemulihan dan pendidikan gizi dengan memberdayakan ibu balita/pengasuh.

Baca juga:  EMCL-IDFoS Indonesia Monitoring Pendidikan dan Rehabilitasi Gizi

Kegiatan Pos Gizi (NERS) mendorong terjadinya perubahan perilaku pada ibu balita/pengasuh dalam pemberian makan, pengasuhan, kebersihan diri, dan pemberian perawatan kesehatan.

Harapannya adanya pos gizi tersebut dapat berbagi pengalaman antara ibu balita/pengasuh yang mampu secara ekonomi dengan ibu balita/pengasuh yang kurang mampu secara ekonomi dan sebaliknya dalam hal memberikan makanan yang bergizi, cara mengolah makanan, variasi makanan, cara mengatasi anak yang tidak mau makan dan lain-lain.

Kunjungan Ibu Kader kerumah balita Pos Gizi

Prinsip Pos Gizi adalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama dari kurang gizi, karena ditemukan beberapa keluarga miskin yang anaknya sehat (gizi baik) menerapkan pola asuh yang baik.

Baca juga:  Gelar Rembug Desa Diseminasi Program di Sumbertlaseh

Kekurangan gizi umumnya disebabkan oleh pola asuh ibu yang tidak benar. Dengan adanya Pos Gizi diharapkan kekurangan gizi dapat dapat diatasi dengan adanya perubahan perilaku dari pengasuh/ibu balita.

NERS (Nutrition Education and Rehabilitation Session) merupakan bentuk kegiatan perbaikan gizi anak dalam Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu yang diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas dan difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia.