Pelatihan Kontributor Ibu Hamil Berbasis TI

Pemaparan Materi oleh Narasumber Pelatihan Pendataan Ibu Hamil Risti
BOJONEGORO – Jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi di Kabupaten Bojonegoro tergolong cukup tinggi. Berdasarkan laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS–KIA) Dinas Kesehatan Bojonegoro, pada tahun 2018, di kabupaten setempat terdapat 10.112 ibu hamil dengan risiko tinggi (Bumil Risti). Jumlah tersebut merupakan 55,2 % dari jumlah keseluruhan ibu hamil.
Di sisi lain, angka kematian ibu (AKI) di Bojonegoro juga cukup memprihatinkan. Selama dua bulan saja di tahun 2019 ini, telah terjadi dua kasus AKI di Bojonegoro (Beritajatim.com, 27 februari 2019, Ibu Hamil Resiko Tinggi Wajib Didampingi Serius ).
Oleh karena itu, pendataan dan monitoring terhadap bumil risti selama kehamilan hingga saat melahirkan, menjadi hal yang penting dan menentukan dalam menurunkan angka AKI dan AKB (angka kematian bayi).
Untuk keperluan tersebut, IDFoS Indonesia bekerja sama dengan Sinergantara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melakukan pendataan di lima Kecamatan di Bojonegoro, yang cukup rentan AKI dan AKB. Yaitu Kecamatan Ngasem, Kecamatan Dander, Kecamatan Balen, Kecamatan Kanor, dan Kecamatan Kedungadem. Di setiap kecamatan ada lima desa yang diambil dan seterusnya akan dijadikan sebagai pilot project.
Pendataan dilakukan oleh kontributor setiap desa menggunakan aplikasi dari android. Teknisnya, setelah didata, identitas ibu hamil akan masuk dalam server serta dapat diidentifikasi dan diverifikasi apakah termasuk risti atau tidak. Sehingga jika termasuk ibu hamil risti, akan dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sebelum melakukan pendataan, para ibu-ibu kontributor mendapatkan pelatihan selama satu hari. Sesi pertama dilaksanakan pada hari Jumat (29/03/2019) di Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen. Sesi ini untuk peserta dari wilayah Kecamatan Balen, Kanor, dan Kedungadem. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan pada hari Sabtu (30/03/2019) di Desa Sidobandung untuk wilayah Kecamatan Dander dan Kecamatan Ngasem.
”Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan Berkelanjutan (TPB/SGDs) yang menempatkan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas,” ungkap Manajer Program Pendataan Bumil Risti Berbasis TI, Rizal Zubaid Firdaus. (dheni/yok)