Pemdes Pandantoyo Teken MoU dengan IDFoS

Kepala Desa Pandantoyo bersama Direktur IDFoS Indonesia dan Koordinator Divisi Pemberdayaan Perempuan IDFoS Indonesia.

BOJONEGORO – Satu lagi desa di wilayah Kecamatan Temayang melakukan kerjasama dengan IDFoS Indonesia dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Sebelumnya, sudah dua desa dari kecamatan yang sama menjalin kerjasama sama dengan IDFos Indonesia untuk melakukan pendampingan BUMDesa, yaitu Desa Belun dan Ngujung.

Untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat dan terciptanya tatanan masyarakat desa yang terbuka, Pemerintah Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro membangun kerja sama dengan IDFoS Indonesia lewat program pengembangan  BUMDes dan tata kelola pemerintahan desa yang baik.

Tujuannya adalah untuk mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat desa dan mempercepat tercapainya tata kelola pemerintah desa yang baik.

Baca juga:  Harapkan Sekolah Desa Dikembangkan di Lebih Banyak Desa

Kerja sama tersebut, dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangi oleh Kepala Desa Pandantoyo, Siti Kholifah dan Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi P. pada Rabu (19/04/2017) di kantor IDFoS Indonesia, Jl. Sersan Mulyono No. 35 Bojonegoro.

Tertulis dalam MoU, kerjasama antara  dua stakeholder tersebut akan berjalan dalam tiga tahun ke depan. Ruang lingkup pendampingannya meliputi  penguatan kapasitas pengurus dan karyawan BUMDesa, peningkatan kelembagaan BUMDesa, pengembangan bisnis BUMDesa untuk peningkatan usaha dan pengembangan permodalan inovatif, kreatif, dan variatif.

Kemudian, membentuk dan mengembangkan jaringan BUMDesa, tata kelola sumber daya manusia, tata kelola keuangan, serta tata kelola menejemen pemerintahan desa.

Untuk menindaklanjuti kerja sama, dalam waktu dekat akan dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Open Village dan pemetaan untuk mendapatkan baseline BUMDes Pandantoyo.

Baca juga:  Dilatih Penyusunan Rencana Usaha BUMDesa

Tujuannya, untuk identifikasi potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), serta pembentukan kelembagaan BUMDesa. Selanjutnya FGD atau diskusi terfokus terkait Open Village bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tata kelola pemerintahan di Desa Pandantoyo tersebut.

Koordinator Divisi Pemberdayaan Perempuan IDFoS Indonesia, Laily Mubarokah menyampaikan, untuk pendampingan BUMDesa Pandantoyo akan dilakukan dari nol, mulai dari pembentukan kelembagaan serta identifikasi need assessment desa. Karena sebelumnya BUMDesa Pandantoyo tidak beroperasi.

Minimnya pengetahuan, informasi dan kapasitas, menjadi latar belakang Pemerintah Desa Pandantoyo untuk konsultasi dan pendampingan dalam menjalankan usaha BUMDes dan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam undang-undang. (ika/yok)

Baca juga:  14 Warga Ngumpakdalem Berkomitmen Memilah Sampah