Pengurus KRT Pisah Ikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah

Suasana Penyampaian materi oleh narasumber dalam Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Keterampilan Daur Ulang.
BOJONEGORO – Setelah studi banding persampahan bulan lalu, Pengurus Kelompok Rumah Tangga Pilah Sampah (KRT Pisah) Desa Gayam, Mojodelik, Sudu, dan Ngraho Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro mengikuti Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Keterampilan Daur Ulang. Pelatihan difasilitasi Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia ini berlangsung dua hari, 12-13 Mei 2017.
Pelatihan dilaksanakan di Hotel Layung Kalitidu, Bojonegoro. Dengan mengusung tema “Pelatihan PHBS, Pengelolaan Sampah dan Keterampilan Daur Ulang”. Kegiatan ini merupakan tahapan dari Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat (AKSI SEHAT).
Jumlah peserta pelatihan 32 orang, yang terdiri dari delapan orang dari masing-masing Desa Gayam, Mojodelik, Ngraho dan Sudu. Dengan perincian unsur dari pengurus dan anggota kelompok pilah sampah. Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas kelompok rumah tangga pilah sampah.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya. Materi yang diberikan, antara lain tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Teknik Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Administrasi dan Pencatatan Keuangan dan Ketrampilan Daur Ulang sampah.
Masyarakat Desa Gayam, Mojodelik, Sudu, dan Ngraho Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, khususnya ibu rumah tangga menghasilkan limbah atau sampah setiap hari. Aktivitas dapur setiap harinya turut menyumbang limbah yang cukup signifikan.
Sampah dapur bisa berupa sisa-sisa makanan dan sayuran, plastik kemasan, sisa minyak goreng, botol kaca dan lain-lain. Sebagian besar sampah dapur tersebut berupa limbah anorganik.
Dengan demikian, penerapan pemilahan sampah organik dan anorganik menjadi salah satu alternatif pilihan, pembuangan limbah sampah anorganik yang sulit terurai oleh lingkungan dapat terhindari.
Selain itu pemilahan sampah anorganik dapat memberikan manfaat dari segi ekonomis saat limbah sampah anorganik tersebut dijual kembali. Hal ini akan mempunyai manfaat (daya guna) dan dapat bernilai ekonomi, sehingga dapat menambah income warga.
Harapannya, pelatihan tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kelompok pilah sampah terkait kemampuan dalam pengelolaan sampah, daur ulang sampah, pencatatan keuangan dan administrasi.
Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat merupakan program kerja sama Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Pertamina EP Cepu, Badan Kerjasama Blok Cepu di bawah naungan SKK Migas dalam upaya mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama dalam pengelolaan sampah. (ika/yok)