Perjalanan BUMDesa Makmur Rejo

Foto bersama, IDFoS Indonesia, Pertamina EP Cepu dan SKK Migas

BOJONEGORO – BUMDesa Makmur Rejo adalah nama BUMDesa di Desa Bandungrejo Kec. Ngasem Kabupaten Bojonegoro. BUMDesa tersebut sudah terbentuk pada tahun 2016 dan mulai aktif berjalan pada bulan Desember 2017. Geliat BUMDesa Makmur Rejo mulai terlihat dengan adanya dana hibah dari Pertamina EP Cepu (PEPC).

Support tersebut diwujudkan oleh Pemerintah Desa Bandungrejo dengan membangun kembali BUMDesa Makmur Rejo dengan usaha utamanya budidaya ayam petelur. Dukungan ini merupakan kerjasama antara Pertamina EP Cepu (PEPC) dengan IDFoS Indonesia, sebagai fasilitator, melalui program pendampingan BUMDesa Makmur Rejo.

Pendampingan BUMDesa dimulai pada Desember 2017. Di awal pendampingan, pengurus BUMDesa Makmur Rejo sepakat menjadwalkan sekolah BUMDesa. Sekolah BUMDesa dilakukan selama dua bulan dan dilakukan setiap hari Jum’at.

Pelaksanaan sekolah BUMDesa Makmur Rejo

Sekolah BUMDesa diisi oleh para pegiat IDFoS Indonesia. Beberapa materi pondasi disampaikan dalam Sekolah BUMDesa. Mulai manajemen organisasi, manajemen usaha, budidaya ayam petelur, pemasaran dan lainnya. Selama Sekolah BUMDesa, fasilitator dan BumDesa juga mendatangkan praktisi budidaya ayam petelur dari Tuban. Bahkan, Sekolah BUMDesa juga melibatkan dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga:  Musdes Pengembangan Bumdes Bandungrejo

Dari sisi kelembagaan organisasi, para pengurus BUMDesa Makmur Rejo juga melakukan pembenahan. Bersama dengan IDFoS Indonesia, pihak BUMDesa melakukan pembahasan AD/ART. Segala hal terkait legalitas BUMDesa juga dilengkapi. Mulai dari Perdes BUMDesa, AD/ART dan SK Kepala Desa terkait pemisahan Aset BUMDesa.

Musdes pegesahaan AD/ART BUMDesa Makmur Rejo pada 20/04/2018.

Begitu juga susunan struktur organisasi BUMDesa Makmur Rejo, ditata dan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, yakni terdiri dari Pengawas, Penasehat serta Pengurus.

Dalam kepengurusan BUMDesa Makmur Rejo terdiri dari ketua, sekretaris, bendara dan kepala unit. Kepala unit bertanggung jawab atas segala aktivtias budidaya ayam petelur. Dalam unit BUMDesa Makmur Rejo juga terdapat anak kandang yang bertugas sebagai pelaksana kegiatan budidaya ayam petelur.

Baca juga:  Tim IDFoS-Pertamina EP Cepu Cek Lokasi Kandang Ayam

Setelah penataan kelembagaan organisasi berjalan, perlahan namun pasti fase produksi dimulai. BUMDesa Makmur Rejo mulai membangun kandang ayam petelur pada awal tahun 2018 dan produksi telur pada bulan Juni 2018. BUMDesa Makmur Rejo memiliki anak kandang yang bertugas mengurus segala aktivitas produksi, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang hingga memanen telur.

Sebelum anak kandang bertugas, ia magang terlebih dahulu di Tuban, tepatnya di pengusaha ayam petelur yang bernama Pak Suparto. Anak kandang belajar bagaimana cara budidaya ayam petelur. Segala aktivitas mulai dari pagi hingga malam hari apa yang dilakukan, semua dipelajari oleh anak kandang.

Pada awal usaha mendapatkan hibah kandang beserta ayam petelur sejumlah 1.500 ekor. Untuk mengetahui perubahan harga telur setiap harinya, BUMDesa Makmur Rejo tergabung dalam grup WA pengusaha ayam petelur se-Tuban.

Baca juga:  Koordinasi Persiapan Hand Over Program Patra Daya 2015/2016

Mengelola usaha budidaya ayam petelur merupakan hal baru bagi semua pengurus BUMDesa Makmur Rejo. Ketika mereka menjadi pengurus, mau tidak mau menuntut mereka untuk belajar bagaimana cara mengelola usaha budidaya ayam petelur dan belajar bagaimana mengelola manajemen organisasi dan dalam hal ini adalah organisasi BUMDesa.

Dalam mengelola usaha budidaya ayam petelur, BUMDesa Makmur Rejo banyak sharing dengan praktisi atau pengusaha ayam petelur dari Tuban. untuk manajemen organisasinya sendiri, BUMDesa Makmur Rejo banyak sharing dengan berbagai pihak tentunya dengan didampingi oleh IDFoS Indonesia.

Hingga saat ini, BUMDesa Makmur Rejo telah berjalan selama 2 tahun lebih. Dalam prosesnya, ada perubahan dinamika didalam BUMDesa Makmur Rejo, seperti re-organisasi pegurus yaitu pergantian ketua BUMDesa dari Pak Nyamirin menjadi pak Santoso. Kemudian pergantian kepala unit dari Pak Murdianto menjadi Pak Rizal. Perubahan tersebut tentunya dilakukan bukan tanpa alasan. Ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan terjadinya re-organisasi BUMDesa Makmur Rejo. (ida)