Pertemuan Lintas Sektor Puskesmas Soko

Sambutan oleh Kepala Puskesmas Soko dalam pertemuan lintas sektor Puskesmas Soko
TUBAN – Kamis (23/12/16), Puskesmas Soko, Kabupaten Tuban, mengadakan pertemuan lintas sektor puskesmas setempat. Agendanya, membahas evaluasi kinerja Puskesmas Soko tahun 2016.
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Soko, mulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 11.30 WIB tersebut juga diisi diskusi pembagian ruang rawat inap pasien yang selesai dibangun.
Pertemuan dihadiri oleh Forum Masyarakat Peduli Kesehatan di Kecamatan Soko, yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kepala desa di wilayah Kecamatan Soko. Hadir juga perwakilan dari Kecamatan Soko, IDFoS Indonesia, DPRD Tuban, Polsek, dan Koramil Soko.
Kegiatan tersebut bertujuan mencari masukan-masukan dan memutuskan secara musyawarah mengenai pembagian ruangan bagi pasien rawat inap laki-laki, perempuan, wanita hamil, dan penyakit menular. ”Selain itu juga membahas evaluasi dari program-program Puskesmas Soko,” ujar Mushollin, Kepala Puskesmas Soko dalam sambutannya mengawali pertemuan tersebut.
Program-program yang dijalankan Puskesmas Soko bertujuan menggali kebutuhan masyarakat. Antara lain melalui Survey Masyarakat Desa (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dan Survey Kepuasan Masyarakat (SKN), yang salah satunya bekerja sama dengan IDFoS Indonesia.
Tujuan kerja sama untuk peningkatan pelayanan publik. Dengan harapan, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) selalu meningkat dari tahun ke tahun. Melalui pertemuan tersebut, Puskesmas Soko menghendaki memperpanjang MoU dengan IDFoS. ”Kontrak kerja yang seharusnya berakhir pada Desember 2016 ini akan dilanjutkan lagi di tahun 2017,” lanjut Mushollin.
Berdasarkan data di Puskesmas Soko, jumlah pasien di Puskesmas Soko selama 2016 sangat banyak. Terhitung ada ± 1.000 pasien rawat inap, 450 pasien melahirkan, dan per hari rata-rata ada 160 pasien yang datang.
Menurut Mushollin, hal ini membuktikan bahwa masyarakat Kecamatan Soko mempercayakan pelayanan kesehatan kepada Puskesmas Soko. Sebab, sarana dan prasarana sudah terlengkapi dan ditunjang dengan tenaga medis yang profesional.
Terkait dengan hal tersebut, Puskesmas Soko menambah ruang rawat inap demi kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatannya. ”Untuk setiap hari tidak ada ruang yang kosong, selalu penuh dengan pasien,” imbuhnya.
Dalam evaluasi program yang disampaikan oleh Wakil Koordinator Puskesmas Soko, Legiman, terungkap bahwa program UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) telah dijalankan Puskesmas Soko.
Dijelaskan Legiman, untuk UKP berjalan dengan lancar. Begitu juga program UKM. Meski begitu, perlu ditingkatkan angka capaiannya di tahun 2017 dengan tetap melaksanakan survey kebutuhan masyarakat dan melibatkannya dalam program-program.
Usai evaluasi program, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas. Dalam tanya jawab, banyak masukan diberikan, mulai dari aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pembagian ruang rawat inap, kebersihan toilet, kerapian parkir, serta mekanisme pelayanan pasien kecelakaan.
Hingga akhirnya disepakati, untuk ke depan, setiap 3 bulan sekali akan diadakan pertemuan orum Masyarakat Peduli Puskesmas Soko guna membahas dinamika pelayanan dari puskesmas. ”Karena, perbaikan pelayanan Puskesmas Soko, tidak lepas dari dukungan bapak ibu sekalian,” tambah Mushollin. (ika/yok)