Sarasehan Pembentukan Forum Pelayanan Kesehatan

Sambutan Bupati Bojonegoro dalam Sarasehan Pembentukan Forum Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
BOJONEGORO – Sebagai tindak lanjut Diskusi Reboan terkait pelayanan publik bidang kesehatan yang dilaksanakan Agustus lalu, EMCL bersama IDFoS Indonesia melaksanakan Sarasehan Pembentukan Forum Pelayanan Kesehatan Tingkat Kabupaten.
Sarasehan yang merupakan rangkaian dalam program Maklumat Bersama Pelayanan Bersih (PRO MAMA ASIH) tersebut digelar di Creative Room Lt. 6 Pemkab Bojonegoro.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (19/09/2017), dihadiri 50 tamu undangan. Di antaranya, Bupati Bojonegoro, Perwakilan DPRD Bojonegoro, Perwakilan RSUD, Perwakilan RS Aisyiyah, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi, LSM, maupun Organisasi Masyarakat, serta Perusahaan.
Diawali dengan sambutan dari Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi P. Dalam sambutannya, Joko menyampaikan program ini diinisiasi untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.
Sarasehan ini merupakan rangkaian program MAMA ASIH yang dimulai tahun 2016 sampai pada saat ini di Puskesmas Pungpungan, Kalitidu dan Puskesmas Gayam. “Harapannya setelah terbentuk forum bisa berperan aktif untuk memberikan masukan-masukan kepada penyedia layanan khususnya di sektor kesehatan,” imbuhnya.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Humas EMCL Beta Witjaksono. Dia menyampaikan, melalui program MAMA ASIH, pihaknya ingin mengembangkan fasilitas kesehatan masyarakat yang mengakomodir kebutuhan masyarakat dan proses transparansi bisa berlangsung dengan bagus.
Sehingga, lanjut Beta, ada kepercayaan di antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Intinya dari semua ini adalah adanya kepercayaan dari semua pihak.
“Harapannya ini bisa menjadi pembelajaran/referensi bahwa OGP (Open Government Partnership) dapat dilakukan di dalam semua sektor. Salah satunya adalah bagaimana memberi pelayanan yang bagus di masyarakat di bidang kesehatan,” tambahnya.
Sedangkan Sally Atyasasmi, selaku Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro, sarasehan adalah bentuk nyata dari OGP. Di mana dalam program ini semua elemen terlibat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Diharapkan dari pertemuan ini, bisa terjaga komitmen semua elemen yang terlibat agar kegiatan ini bisa berkesinambungan,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, M.Si juga menyampaikan sambutan. Menurut dia, ada tiga gaya dalam mengurus masalah. Pertama, pemerintah yang sok tahu, yakni rakyat menyerahkan semua urusan kepada pemerintah.
Kedua, strategic government, di mana masyarakat dan pemerintah berkomunikasi dengan cara rasional. Dan ketiga, generatif government, pemerintah sudah menempatkan rakyat sebagai partner, atau biasa disebut dengan Open Government Partnership.
Sehingga masalah dicari bersama, diselesaikan bersama dan dilaporkan bersama. “Saya berharap forum seperti ini bisa saling mengedukasi. Sehingga nantinya bisa naik kelas bersama-sama,” tambahnya.
Usai sambutan Bupati Bojonegoro, acara dilanjutkan dengan pemaparan hasil diskusi pelayanan publik yang dilaksanakan bulan lalu (13/08/2017), oleh Ainun Naim selaku koordinator program, yang akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk membentuk sebuah forum mengenai layanan kesetan dalam hal mutu di kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya memasuki sesi tanya jawab oleh forum dan diteruskan dengan pembentukan struktur forum kabupaten. Program MAMA ASIH merupakan program yang difasilitasi IDFos Indonesia dan didukung oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Pertamina EP Cepu, Badan Kerjasama Blok Cepu di bawah naungan SKK Migas. (ika/yok)