Sederhana dan Menunjukkan Ciri Khas Bojonegoro
BOJONEGORO – Sistem informasi sebaiknya dalam bentuk yang sederhana dan mampu menunjukkan ciri khas Bojonegoro. Demikian disampaikan salah satu anggota tim Open Goverment Indonesia (OGI), Sulistyo, dalam focus group discussion (FGD) dengan SKPD kabupaten Bojonegoro, Rabu (3/11/2015), di rumah dinas Bupati.
FGD ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk monitoring terhadap sistem Open Goverment Indonesia (OGI) yang diterapkan di Kabupaten Bojonegoro.
FGD yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut diawali dengan sambutan Direktur Aparatur Negara Bappenas Raden Siliwanti, dilanjutkan pemaparan sistem informasi yang diterapkan di Kabupaten Bojonegoro oleh Kepala Dinas Kominfo Kusnandaka Tjatur.
Dalam paparannya, Kusnandaka mengatakan, selama ini Pemkab telah mengadopsi 3 aplikasi yang ditetapkan UKP4. Bahkan, mendahului Undang-Undang Keterbukaan Publik dengan menggelar dialog Jumat.
Selain itu, lanjut dia, saat ini juga dikembangkan sistem informasi yang berbasis website bagi desa-desa di Bojonegoro dengan webdes.
“Saat ini sudah ada 52 desa yang telah mempunyai webdes. Dan rencananya, tahun depan seluruh desa di Bojonegoro dibuatkan webdes,” katanya.
Selain webdes, Pemkab Bojonegoro juga telah menerapkan sistem pengaduan Lapor, juga SMS pengaduan di Radio Malowopati. Serta, dialog terbuka dengan Bupati setiap hari jumat.
Selain itu, Kusnandaka juga menjelaskan, seluruh web portal di SKPD Bojonegoro juga merupakan jaringan fiber optik milik kabupaten. Rencananya, akan di kembangkan di seluruh wilayah Bojonegoro sesuai dengan master plan yang sudah dibuat.
Sementara itu, salah satu anggota OGI, Sulistyo mengapresiasi sistem informasi yang dimiliki Bojonegoro yang lebih banyak berbasis IT. Pihaknya menyarankan open goverment yang diterapkan di Bojonegoro tak harus selalu menggunakan teknologi. “Pemerintah Bojonegoro mungkin bisa melakukan inovasi dengan mengembangkan sistem informasi yang sederhana dan merupakan ciri khas Bojonegoro,” paparnya. (iwd/yok)