Sosialisasi Cek Sekolahku di SMPN 1 Bojonegoro
BOJONEGORO – Tiga sekolah menjadi piloting penerapan Cek SekolahKu di Bojonegoro. Yakni, SMP Negeri 1, SMP Negeri 5, dan SMP Negeri 3 Bojonegoro. Dua di antaranya telah melaksanakan Sosialisasi Cek SekolahKu. Yakni, SMP Negeri 3 Bojonegoro pada 21 Oktober 2016 dan SMP Negeri 1 Bojonegoro, yang baru saja dilaksanakan pada Sabtu (29/10/2016) di aula pertemuan SMPN 1 Bojonegoro.
Acara tersebut diikuti oleh empat unsur peserta yang terdiri dari perwakilan siswa. Yakni, para ketua kelas, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Sosialisasi ini merupakan kegiatan lanjutan setelah sebelumnya dilakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah.
Acara dimulai dengan sambutan dari wakil kepala sekolah, Hartono, mewakili kepala SMPN 1 yang berhalangan hadir. Dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan Komite Sekolah yang disampaikan oleh Hariyanto.
Dalam sambutannya, Hariyanto mengungkapkan, sejauh ini SMPN 1 menerapkan sistem keterbukaan seperti apa yang dimandatkan dalam OGP seperti yang dilaksanakan oleh Pemkab Bojonegoro
“Apa yang ditulis, yakni Cek Sekolahku untuk mewujudkan Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi dan Inovasi ini sudah dilakukan. Bahkan, SMPN 1 merupakan satu satunya sekolah yang pembuatan RKS nya dibahas bersama sama dengan wali murid, dan hasilnya pun disampaikan kepada wali murid,” tuturnya.
Ditambahkannya, dengan dilaksanakannya Cek Sekolahku diharapkan dapat menyempurnakan hal apa- apa yang dinilai masih kurang.
Di tengah acara, Kepala SMPN 1, Ufar Ismail datang untuk mengikuti acara sosialisasi yang tengah berjalan. Dia kemudian turut memberikan sambutan di tengah acara. Dia menyampaikan, hal senada dengan perwakilan Komite Sekolah.
Bahwa, di SMPN 1 Bojonegoro mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi selalu melibatkan orang tua murid
“Setelah sharing dengan orang tua murid, ada satu hal yang dibutuhkan sekolah ini yakni sistem yang yang bisa terhubung dengan HP orang tua murid. Misalnya, pada saat masuk di sekolah mereka absen dengan finger print yang langsung otomatis HP orang tua murid akan mendapatkan respons jika benar anak mereka sudah berada di sekolah,” paparnya.
Menanggapi Cek Sekolahku, pihaknya berharap akan ada follow up setelah ini. “Untuk mempercepat informasi yang disampaikan antara tiga sekolah yang menjadi prototype pelaksanaan Cek SekolahKu, sekiranya perlu dibentuk komunitas sekolah-sekolah yang menjadi percontohan ini, yang paling sederhana dapat dibuat grup WhatsApp,” tandasnya.
Setelah sambutan, acara diselingi dengan game anti korupsi oleh agen SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) Bojonegoro. Dalam permainan tersebut, beberapa siswa diminta maju ke depan kelas untuk mempraktekkan permainan yang berisi tentang nilai-nilai anti korupsi yang perlu diketahui dan dipahami oleh pelajar sebagai bentuk pencegahan terhapad perilaku koruptif.
Di sesi terakhir disampaikan materi terkait Cek Sekolahku oleh fasilitator Cek SekolahKu, Ahmad Muhajirin. Dalam paparannya, Muhajirin menjelaskan, tentang apa itu Cek Sekolahku, dan media yang digunakan untuk menampung masukan dan kritikan dari siswa maupun orang tua murid. Yakni, melalui portal website, aplikasi android dan juga melalui SMS yang akan dikelola oleh Agen Sekolah.
”Agen sekolah terdiri dari perwakilan Dewan Guru, serta orang tua murid dan siswa. Dengan harapan, berbagai masukan dan komplain akan bisa di-manage oleh Agen sekolah untuk ditindaklanjuti tanpa harus ada pemberitaan keluar,” ujar Koordinator Cek Sekolahku Ainun Naim, MR.
Setelah pemberian materi Cek Sekolahku selesai, acara dilanjutkan dengan pembentukan Agen Sekolah di SMP Negeri 1 Bojonegoro yang difasilitasi oleh wakil kepala sekolah. (iwd/yok)