,

Transformasi Sampah: Kisah Ibu Eni dan Ibu Mualiyah Mengubah Sampah Menjadi Keberkahan di Desa Ngumpakdalem

Transformasi Sampah: Kisah Ibu Eni dan Ibu Mualiyah Mengubah Sampah Menjadi Keberkahan di Desa Ngumpakdalem

Bu Mualiyah dan Bu Eni saat memilah sampah rumah tangga warga sekitar

Di Masyarakat perkotaan, pekerjaan mengambil sampah dari tiap-tiap rumah warga, bisa dikatakan pekerjaan yang jarang di minati, seringkali dianggap menjijikan, kotor dan kurang baik bagi kesehatan. Namun hal ini menjadi hal lain bagi Kelompok Usaha  Dalem Mandiri Sejahtera, kelompok usaha pengelolaan sampah yang berada di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander Bojonegoro.

Ibu Eni dan Ibu Mualiyah, Wanita Paruh baya yang menggunakan waktunya untuk mengelola sampah dari Warga, yang tersebar kurang lebih sekitar 250 Rumah Warga yang ada di Desa Ngumpakdalem, keduanya menjalankan aktivitas ini bukan semata untuk menjadi mata pencaharian, melainkan juga memiliki alasan dan niat sendiri bahwa membersihkan lingkungan adalah suatu tugas dan tanggung jawab yang mulia.

Baca juga:  Warga Inginkan Pengelolaan Sampah Terus Lanjut

Bahkan, Ibu Mualiyah  yang telah menjadi bagian kelompok usaha, sejak tahun 2015, juga berharap akan ada yang meneruskan mengelola kelompok usaha ini hingga masa mendatang nanti, menurut beliau “Ada banyak ilmu dan cerita, dari awalnya sebagai pedagang sayur keliling hingga mengelola sampah menjadi pekerjaan yang bermanfaat dan manfaati”.

Kelompok Usaha ini bukan sekadar memilah sampah rumahan saja, tetapi juga mengelola sampah organik menjadi pupuk padat, mengumpulkan sampah plastik untuk menjadi biji plastik, dan membuang sampah ke TPS bagi sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Mengelola sampah sejak tahun 2015 hingga sekarang, bukanlah waktu yang singkat, tentunya banyak cerita dan pengalaman.

Baca juga:  Hangat, Arisan Kobis Part 7

Mulanya kelompok ini mengelola sampah dari sekitar 350 rumah, namun kini berkurang menjadi sekitar 250 rumah, penyebabnya ialah sejak kelompok ini memberikan tarif untuk setiap bulannya, alasan lain warga yang berhenti dikelola sampahnya yakni memiliki lahan sendiri untuk mengumpulkan sampah atau membakarnya.

Kelompok Usaha ini tidak berhenti di mengumpulkan sampah lalu dipilah, namun karena muncul beberapa warga yang mengumpulkan sampah secara kolektif dari lingkungan yang tidak dikelola oleh Mpok Damira, Kelompok ini membuat program Nabung Sampah, yakni sampah yang terkumpul akan ditukarkan menjadi uang, beberapa orang yang melakukan hal ini sebab membutuhkan pekerjaan dan juga  tak nyaman melihat tumpukan sampah.

Baca juga:  Mpok Damira Terima Bantuan Armada Angkutan Sampah