Tujuh Desa Ikuti Festival Open Government Partnership

BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mempunyai gawe besar, festival Open Government Partnership (OGP). Festival keterbukaan penyelenggaraan pemerintahan tersebut dihelat pada 19-20 Oktober 2016.Salah satu yang akan diusung dalam acara tersebut adalah keterbukaan informasi di tingkat desa dengan menampilkan 7 desa dengan kategori menuju terbuka, sesuai dengan representasi kategori desa OGP dalam lomba keterbukaan desa beberapa waktu yang lalu.

Tujuh desa tersebut adalah Desa Sedah Kidul, Kapas, Sukoharjo, Pejambon, Ngasem, Kedungsumber, dan Margomulyo. Tujuh desa itu  menampilkan keterbukaan pemerintah desa dalam konsep 4D, seperti yang desain oleh Pemkab Bojonegoro yakni Dialog, Distribute, Direct, dan Digital.

Persiapan itu dibahas dalam rapat persiapan OGP di kantor Dinas Kominfo Bojonegoro. Festival OGP sendiri diisi dengan beberapa kegiatan. Seperti, pameran, konferensi pers, diskusi panel, dan pameran display.

Baca juga:  Diskusi Reboan : Sinkronisasi SKPD untuk perencanaan program BUMDesa

Tujuh desa tersebut akan masuk dalam kegiatan pameran. Pemkab Bojonegoro akan menampilkan keterbukaan informasi yang selama ini sudah dilaksanakan desa-desa di Bojonegoro, melalui konsep 4D yakni Dialog, Direct, Distribute, dan Digital.

Masing-masing desa mewakili satu atau dua dari konsep 4D. Seperti, Desa Sedah Kidul memamerkan keterbukaan pemeritahannya dengan acara dialog desa atau yang selama ini sudah dilakukan dengan acara Ngopi Bareng Warga. Hal ini mewakili konsep dialog, yang berbeda dengan 6 desa lainnya.

Selain itu dalam Festival OGP juga akan dilakukan pemberian award kepada 10 desa yang dianggap masuk dalam kategori menuju terbuka dari beberapa indikator yang telah ditentukan dalam penilaian lomba desa OGP beberapa waktu yang lalu. Dari desa yang terpilih, 7 di antaranya mengikuti Festival OGP. (iwd/yok)

Baca juga:  Dorong Ekonomi Warga Pesisir Melalui Perbaikan Infrastruktur