Warga Gayam Butuh Pengelolaan Sampah B3

BOJONEGORO – Tak hanya sekadar memilah sampah, warga Kecamatan Gayam juga menginginkan adanya pemahaman soal pengolahan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Harapan itu salah satunya disampaikan Paningrum, anggota KRT Pisah Desa Gayam saat penilaian Lomba Aksi Sehat di rumah salah satu warga, Kamis (10/3/2016).

”Setelah mendapat bantuan tempat sampah organik dan nonorganik, kami mulai memilah sampah, seperti sampah kering dan sampah basah disendirikan. Tapi untuk sampah B3 tidak tahu harus dibuang di mana,” katanya.

Menurut dia, pengelolaan sampah B3 selama ini menjadi persoalan setelah sampah organik dan nonorganik dipilah. Sampah B3 dimaksud antara lain pampers, diapers, baterei, dan sebagainya. Selama ini, sampah B3 masih dibuang sembarangan oleh warga.

Baca juga:  Tim Penilai Forum Kabupaten Sehat Nasional Kunjungi DAMIRA

Perwakilan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Fathur Rozi, yang juga sebagai juri dalam Lomba Aksi Sehat menjelaskan, jika warga masih membuang sampah B3 sama saja memindahkan kuman penyakit.

“Jika orang tua dan dewasa sudah tidak ada yang BAB sembarangan, namun ini ada perilaku lain, membuang diapers sembarangan. Ini sama saja seperti BAB sembarangan,” tuturnya.

Sementara perwakilan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan menawarkan solusi berupa pengajuan proposal untuk kontainer sampah sebagai tempat pembuangan sampah sementara di Desa Gayam. Dengan syarat, harus menyediakan lahan untuk penempatan kontainer tersebut serta persetujuan dari masyarakat.

Penilaian Lomba Aksi Sehat di Desa Gayam dilakukan dengan mengunjungi 17 rumah warga di 9 RT, dengan masing-masing kategori. Yakni, Rumah Sehat, Lingkungan Sehat, KRT, dan hasil kreativitas olah sampah. (iwd/yok)

Baca juga:  Seminar “Tanggung Jawab Hukum Perusahaan Berdasarkan Kovenan PBB tentang Hak Ekosob” IDFoS with Universitas Airlangga