Wujudkan Pemerintahan Terbuka, Bojonegoro Perlu Jamin Partisipasi

BOJONEGORO – Terpilihnya Bojonegoro menjadi satu dari 15 kota di dunia dalam komitmen bersama penyelanggaraan pemerintahan yang terbuka (OGP) adalah karena sistem keterbukaan informasi yang telah dilakukan Kabupaten Bojonegoro selama ini.  Diskusi Reboan

Menurut Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Kusnandaka Tjatur, Bojonegoro telah menyediakan beberapa saluran sebagai upaya mewujudkan pemerintahan yang terbuka seperti dialog publik, sistem aplikasi SIAP dan LAPOR layanan pengaduan SMS, penerapan manajemen informasi dll.

Namun, dalam upaya menerapakan pemerintahan yang terbuka, setidaknya empat nilai tersebut harus terpenuhi. Empat landasan atau nilai dalam pelaksanaan komitmen Open Government Partnership (OGP) itu adalah adanya transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan inovasi.

Hal itu dikatakan Joko Hadi Purnomo keynote speaker dalam Diskusi Reboan dengan tema ”Pentingnya Partisipasi Multipihak dalam Merumuskan Kebijakan.” Selama ini, dari 4 nilai tersebut, partisipasi masyarakat yang masih rendah.

Baca juga:  Task Force Jatim Gelar Match Making Dialog Implementasi CSR

“Transparansi sudah lumayan baik, akuntabel dan inovatif juga sudah lumayan. Hanya partisipasi ini yang masih rendah. Dan ini yang perlu kita dorong bagaimana mengakomodasi publik yang sebelumnya tertutup menjadi bagian yang ikut menentukan bagaimana kebijakan di daerah,” tegasnya.

Menurut dia, sebenarnya OGP memberikan jaminan kepada masyarakat untuk ikut terlibat, sejauh mana keterlibatannya itu yang masih perlu didorong lagi. “Jika dilibatkan dalam diskusi sudah, namun keterlibatan dalam pengambilan keputusan itu yang belum,” tandas Joko.

Joko menambahkan, perlu keterjaminan terkait pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan, yakni adanya regulasi yang mengatur tentang pelibatan masyarakat.

Hal senada juga disampakan peserta yang lain. Peserta ini mengungkapkan, selama ini pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan hanya sebagai bentuk formalitas. “Iya diundang, diajak diskusi iya tapi tidak ada feedback lanjutannya seperti apa,” bebernya. (iwd/yok)

Baca juga:  IDFoS Gelar Kampanye Keluarga Sehat