,

Wujudkan Tata Kelola Organisasi Pengelola Air Bersih yang Baik

Sosaialisasi Desa Program Air BersihDESA Jatimulyo, nama salah satu desa di Kecamatan Tambakrejo. Yakni, kecamatan yang berada di sebelah barat Kabupaten Bojonegoro. Untuk menuju ke Desa Jatimulyo, membutuhkan waktu kira-kira 1,5 jam dari pusat kota Bojonegoro, melalui kendaraan roda empat melewati jalur Padangan ke arah Ngraho.Desa Jatimulyo berjumlah 365 lebih kepala keluarga (KK). Desa dengan tiga dusun tersebut masuk dalam desa yang berpotensi mengalami kekeringan.

Masalah yang kemudian muncul adalah terbatasnya persediaan air bersih yang menjadikan masyarakat desa Jatimulyo harus mengambil air dari tempat dengan jarak yang cukup jauh. Salah satu dusun dari tiga dusun di Jatimulyo adalah Karangan.

Dusun Karangan mengalami kekurangan air bersih paling parah. Dengan terbatasnya akses air tersebut, otomatis akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan kecukupan kebutuhan akan air bersih bagi warga.

Bangkit dari permasalahan kekurangan air, pada tahun 2014, operator Jambaran Tiung Biru (JTB) PT. Pertamina EP Cepu memberikan bantuan dua buah sumur lengkap dengan dua buah toren Air, yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan di Jatimulyo.

Baca juga:  Satu Lagi, PKM di Tuban Perbaiki Layanan dengan CC

Seiring berjalannya waktu, pengelolaan air bersih mencapai perkembangan yang luar biasa. Dari awal pemasangan 10 sambungan rumah hingga mencapai 291 sambungan rumah.

Tentu tidak serta merta tanpa hambatan. Pada pertengahan tahun 2015, salah satu sumur bantuan dari PEPC tidak keluar airnya. Sehingga, warga hanya terlayani dengan satu sumur. Hal tersebut dirasa tidak cukup untuk menyalurkan air bersih bagi warga desa.

Pengelolaan sumur tersebut berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Jatimulyo. Paska bantuan tersebut diserahkan kepada pihak desa oleh Pertamina EP Cepu, menjadi salah satu unit usaha BUMDesa khusus untuk pengelolaan Air bersih.

Pada tahun 2015, Pemkab Bojonegoro menyelenggarakan program pendampingan bagi BUMDesa. Salah  satunya adalah BUMDesa Daya Karya Mulia yang juga mendapatkan program tersebut. Dengan adanya program pendampingan BUMDesa, BUMDesa Daya Karya Mulia mendapatkan bantuan modal untuk pengembangan usaha, hingga akhirnya sesuai kesepakatan pengurus digunakan untuk membangun  satu buah sumur lagi.

Baca juga:  Ingin Pengelolaan Air Bersih Berkembang, Harus Ada Kebersamaan

”Hingga kini sudah dua tahun berjalan, semakin bertambah jumlah pemanfaat sambungan sumur itu. Sehingga, perlu untuk meningkatkan pengelolaan air bersih dari sisi manajerial,” kata Ketua BUMDesa Isnuri.

Dia menjelaskan, pihaknya selaku pengurus BUMDesa sangat memerlukan peningkatan manajemen pengelolaan air bersih, yang hingga saat ini masih terbatas pada pencatatan manual.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Public Relation Pertamina EP CEPU, Edi Arto. Menurut dia, perlu dilakukan peningkatan kapasitas pengelolaan air bersih bagi pengelola usaha air bersih di Desa Jatimulyo terkait jumlah pengguna layanan air bersih ini yang semakin meningkat.

“Pada awalnya dari sambungan 10 rumah berkembang menjadi 291 sambungan. Proses ini membutuhkan proses yang panjang yang tidak akan terjadi tanpa dukungan dari masyarakat Jatimulyo. Jika dulu hanya 10 sampai 20 sambungan dan hanya perlu cukup diawasi oleh satu orang, ke depannya agar semakin berkembang dan tertata, dalam hal ini tumbuh dan berkelanjutan, Pertamina EP Cepu menggagas ide bagaimana kalau pengelolaan saat ini harus benar-benar dikuatkan,” papar Edi Arto.

Baca juga:  Peran Orang Tua dalam Mengelola Penggunaan Gadget Anak

Dalam hal ini, program yang digagas oleh IDFoS dan didukung sepenuhnya oleh Pertamina EP Cepu mengarah pada peningkatan dan penguatan kapasitas bagi pengelola usaha akses air bersih di Desa Jatimulyo.

Bentuknya melalui pemberian pelatihan dan asistensi dengan salah satu output-nya terbentuknya SOP. Dimulai dengan musyawarah desa sosialisasi yang dilaksanakan pada Rabu (5/10), yang diikuti oleh pemerintah desa, pengurus BUMDesa, tokoh masyarakat dan warga Desa Jatimulyo.

Setelah sosialisasi akan dilanjutkan dengan pemberian pelatihan kepada pengurus BUMDesa dan pengelola usaha air bersih serta perwakilan masyarakat yang menurut rencana akan dilaksanakan pada bulan depan. (iwd/yok)