Maksimalkan Wilayah Konservasi, Penanaman Pohon Mahoni pada Wilayah Program Agrosilvopastura
Bojonegoro, (24/9) IDFoS Indonesia maksimalkan wilayah konservasi yang terletak di petak 52-A1 dengan melakukan penanaman pohon Mahoni, Pohon Mahoni menjadi pilihan sebab pada agenda konservasi seluas 17.71 HA di wilayah hutan di Ngasem, memperlukan ekosistem tanaman yang saling berhubungan, untuk menghasilkan kualitas lingkungan konservasi yang baik, untuk pengembangan pertanian pada sekitarnya.
Bersama LMDH Ngasem Barokah, melakukan penanaman 50 Pohon Mahoni, pohon mahoni memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, yang sangat bermanfaat untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan membantu mitigasi perubahan iklim.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman mahoni sebanyak 412 pohon dapat menyimpan karbon pada batang yaitu 0,032 kg/ha atau sebanding dengan serapan CO2 ekuivalen yaitu 0,116 kg/ha (Utami WS,dkk, 2024).
Selain itu, mahoni adalah pohon yang kuat dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras, termasuk kekeringan, sehingga cocok untuk daerah-daerah yang memerlukan penghijauan dan restorasi lahan kritis.
Pohon mahoni juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena kayunya yang kuat dan berkualitas, sering digunakan dalam industri mebel. Ini juga dapat memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat lokal yang berpartisipasi dalam proyek konservasi, sehingga menciptakan hubungan yang berkelanjutan antara konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (f)