Mari Pilah Sampah Sejak dari Sumber
Masih di bulan Peduli Sampah Nasional, produksi sampah di Bojonegoro tiap tahun mengalami kenaikan. Besarnya volume sampah tentu membebani tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).
Kabupaten Bojonegoro memiliki dua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yakni, TPA Banjarsari Kecamatan Trucuk dengan daya tampung 134.440 meter kubik sampah dan TPA Bandungrejo Kecamatan Ngasem dengan daya tampungnya 210.000 meter kubik sampah.
Pada 2021 terdapat 1.604 ton lalu pada 2022 menjadi 2.533 ton. Rata-rata ada sekitar 65 ton sampah rumah tangga masuk per hari. Sementara itu TPA Banjarsari diprediksi hanya cukup menampung sampah hingga tahun 2025 saja. (sumber data dari Radar Bojonegoro)
Adanya kenaikan volume sampah, salah satunya dipicu jumlah penduduk yang semakin banyak dan tingkat konsumsi meningkat dengan gaya hidup makanan instan.
Selain itu, banyaknya masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya pemilahan antara sampah organik dan anorganik, mengakibatkan ketergantungan yang besar pada TPA.
Jumlah penduduk Bojonegoro ada 1,3 juta jiwa, alangkah baiknya jika setiap rumah tangga melakukan pemilahan sampah, sampah organik untuk diolah menjadi kompos sementara sampah anorganik diidentifikasi untuk yang bernilai ekonomi atau diolah melalui bank sampah terdekat, dengan begitu volume sampah yang terbuang di TPA akan berkurang.
Namun, fakta dilapangan masih banyak masyarakat yang membuang sampah tanpa memilahnya terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik dan masih banyak juga masyarakat yang membuang sampah ditempat-tempat umum seperti sungai atau jalan serta membakarnya di pelataran.
Proses pemilahan sampah ini penting dalam upaya mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Karena tanpa kita sadari bahwa sampah sisa makanan yang kita buang ternyata menjadi salah satu penyumbang utama gas metana (CH4). Metana merupakan gas rumah kaca antropogenik terbanyak kedua setelah karbondioksida (CO2).
Jadi, sampah organik yang kita buang selama ini juga berkontribusi terhadap ketidakstabilan iklim dan perubahan cuaca ekstrem pada beberapa tahun belakangan ini.
Mari ubah paradigma kita mulai sekarang menjadi pilah sampah sejak dari sumber dan tinggalkan kebiasaan kumpul, angkut, buang. Ayo bersama-sama berupaya untuk menjaga lingkungan kita.