Capacity Building NGO Mitra ExxonMobil Cepu Limited *Workshop SDGS, ISO 26.000 dan CSV
Bojonegoro – IDFoS Indonesia bekerjasama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggelar Workshop SDGS, ISO 26.000, dan CSV (Creating Share Value), pada Rabu (13/10/2021). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program EMCL 2021.
Peningkatan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program yang sangat penting. Karena hal tersebut adalah salah satu langkah strategis untuk menjadi roda penggerak awal dan tahapan siklus program.
Capacity building diperlukan agar lembaga mitra dapat berkembang dan terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dimana untuk menjawab tantangan kebijakan dan menyikapi kebutuhan optimalisasi program serta kinerja selanjutnya.
LSM Mitra EMCL dalam menjalankan program memiliki beberapa tantangan. Di antaranya, (1) LSM Mitra perlu menyajikan data investasi sosial sesuai standart yang berlaku; (2) Beberapa mitra perlu berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pencapaian SDGs; (3) ISO 26.000 CSV perlu di kenalkan secara luas; (4) Perlu strategi komunikasi yang efektif; (5) Mendorong tulisan lebih baik (Narasi laporan dan akuntansi keuangan).
Pelatihan dilaksanakan sehari secara virtual via-Zoom dengan jumlah peserta 30 orang dengan unsur peserta dari LSM Mitra EMCL. Kegiatan dilaksanakan dengan tujuan membantu organisasi untuk menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, yang membuktikan memenuhi komitmen kebijakan untuk menghilangkan keraguan pemangku kepentingan.
Workshop kali ini adalah pelatihan pertama dari jumlah 4 sesi pelatihan yang nantinya akan dilakukan secara berkala baik offline dan online.
Materi yang disampaikan yakni CSR Exxon Mobil berbasis SNI ISO 2600; Roadmap SDGs 2030 Exxon Mobil dan tindak lanjut; Creating Share Value (CSV) “Bisnis dan Kesejahteraan Sosial”.
Materi-materi tersebut dipaparkan oleh para ahli dari CFCD (Corporate Forum for CSR Development). Di antaranya, Ir. Thendri Supriatno, MBA; Ir. Iskandar Sembiring; Dr. Suwandi, SH, MBA; Ir. Suharman Noerman. Selain itu, sesi pelatihan daring ini juga dipandu langsung oleh Kusnandar dari CFCD sebagai MC.
Pembukaan workshop diawali dengan sambutan dari Direktur IDFoS Indonesia disusul oleh External Affairs Manager EMCL dan dimulai pukul 08.00 sampai 15.30 WIB.
Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo mengungkapkan, gagasan Capacity Building untuk mitra ini sangat baik. “Diharapkan dengan capacity building ini kita mempunyai tujuan dan cara yang sama untuk mencapai tujuan,” tutur Joko.
“Kita tahu di tahun 2030 menjadi tahun akhir untuk pencapaian SDGs ini tentunya menjadi PR kita bersama terutama di daerah wilayah kerja ExxonMobil Cepu Limited bisa berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Harapannya, lanjut dia, Capacity Building melalui pelatihan ISO 26.000 dan CSV diketahui tentang bagaimana pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan bisa memberikan kontribusi yang baik terhadap pencapaian SDGs.
External Affairs Manager EMCL, Ichwan Arifin menyampaikan, kegiatan ini memang menjadi bagian dari komitmen ExxonMobil Cepu Limited untuk terus berkontribusi dalam kemajuan masyarakat, termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas program maupun pendampingan.
“Saya juga harus berterimakasih kepada partner LSM maupun kalangan kampus. Karena teman-teman ini yang menjadi garda terdepan ketika program berjalan dengan baik, masyarakat bisa menerima manfaat secara penuh, program juga berkelanjutan,” ungkap Ichwan.
Proses ini menjadi bagian dari cara kita. Harapannya, bisa menjadi bekal untuk beradaptasi dan berselancar dalam perubahan yang terjadi di semua sektor kehidupan.
“Karena sudah lama menjadi pengelola program community development sehingga sudah cukup puas ketika program selesai, tetapi lebih dari itu harus terus untuk meningkatkan kualitas. Baik itu diri maupun juga hasil dari program-program yang ditangani,” pesannya.
Dalam penyampaian materi tentang CSR Exxon Mobil berbasis SNI ISO 2600, Iskandar Sembiring menjelaskan, Standar ISO 26000 adalah sebuah panduan dan standarisasi internasional mengenai tanggung jawab sosial atau Guidance Standard on Social Responsibility.
Standar ini berupa panduan bagi perusahaan dalam merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi program Sosial Responsibility (SR) maupun Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Ada poin-poin penting yang bisa diadopsi untuk penguatan Capacity Buildingnya NGO. Yaitu tentang bagaimana memetakan pemangku kepentingan dalam menjalankan program itu supaya pelibatan masyarakat menjadi penting.
Ada juga tindakan dan harapan yang harus dilakukan sebagai bentuk dalam rangka menjawab kebutuhan generasi mendatang sebagai tanggung jawab kita.
”Adopsi yang terbaik menjadi sebuah platform dalam menjalankan program-program CSR ditambah dengan CSV (Creating Share Value),” ungkap Ir. Iskandar Sembiring .
CSV sendiri merupakan pengembangan dari konsep tanggung jawab sosial perusahaan CSR. Artinya, sebuah konsep dalam strategi bisnis yang lebih mengedepankan masalah dan kebutuhan sosial dalam perencanaan strategi perusahaan.
Kemudian untuk Kontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelajutan (SDGs), program CSR EMCL sudah berkontribusi dalam percepatan pembangunan berkelanjutan pada pilar sosial, ekonomi, lingkungan.
Meskipun dalam keterbatasan ruang karena dilakukan secara daring, namun seluruh peserta yang merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat mitra EMCL dari berbagai daerah tersebut cukup interaktif.
Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program EMCL 2021 difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia serta diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas. (ika/yok)