Hadiri Seminar Nasional Gerakan Inklusi Sosial
BOJONEGORO – Tergabung dalam CSO di bawah naungan Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) Jawa Timur untuk program Peduli Anak, IDFoS Indonesia kembali berkesempatan menghadiri Seminar Nasional “Desiminasi Praktek Baik Dalam Membangun Gerakan Inklusi Sosial Anak dan Remaja Marginal di Indonesia”, pada Rabu (7/9) di Hotel Novotel, Surabaya.
Seminar ini merupakan kegiatan lanjutan dalam program peduli untuk melihat capaian kegiatan yang bertujuan menyampaikan progres dan hasil kerja serta mempublikasikan dan mengidentifikasi bersama praktek-praktek yang dilakukan dan menggali masukan dari pihak-pihak yang terkait untuk perbaikan.
Seminat tersebut diikuti oleh perwakilan Pemprov Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Perwakilan SKPD Surabaya, Tulungagung, Jember, Sumba Barat Daya, Lombok Timur, Media, LSM terkait, akademisi, lembaga payung dari 6 pilar program peduli, perwakilan 7 lembaga mitra pelaksana program peduli di Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Dimulai pukul 08.15 WIB, seminar dibuka dengan penampilan anak-anak dampingan program Peduli dan dilanjutkan sambutan dan laporan panitia yang disampaikan oleh direktur LPKP Jawa Timur.
Seminar terdiri dari dua sesi dan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Sesi pertama diisi presentasi oleh LPKP Jawa Timur terkait capaian hasil program Peduli, testimoni anak dampingan yang disampaikan oleh perwakilan anak dan SKPD. Kemudian, hasil pemetaan eksklusi sosial kaum marjinal di Jawa Timur yang disampaikan oleh perwakilan AGIS.
Sesi pertama ditutup dengan penyampaian strategi kebijakan pemerintah dapat menjamin implementasi gerakan inklusi sosial secara efektif dan berkelanjutan, yang paparkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kawasan Kemenko PMK RI, I Nyoman Suida.
Sementara sesi kedua dilakukan pada pukul 12.30 WIB, diawali dengan presentasi perwakilan Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kemenko PMK RI terkait analisis eksistensi kelompok marginal dalam pembangunan dan program peduli dalam skema penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Dilanjutkan dengan materi kedua, Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam menginklusikan kelompok masyarakat marginal yang disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sedangkan presentasi terakhir terkait keterlibatan masyarakat dalam upaya membangun gerakan inklusi sosial khusus untuk pilar anak dan remaja marginal, yang disampaikan oleh Prof. Azyumardi Azra, selaku guru besar UIN Syarif Hidayatullah.
Berakhir pukul 16.30, acara ditutup dengan penyusunan rekomendasi terkait hasil seminar. Selain IDFoS Indonesia, lembaga lain yang juga tregabung dalam CSO program Peduli adalah Edelweis, SPMAA Lamongan, PKH, LENGKAPi, LESKIA, Fatayat Bangkalan, Pamekasan, Nganjuk, dan Situbondo. (iwd/yok)