SROI, Praktik Mengukur Dampak Program

SROI, Praktik Mengukur Dampak Program

BOJONEGORO – Memasuki hari kedua (27/10/2021) pelaksanaan pelatihan Social Return on Investment (SROI), semakin menarik minat peserta. Para peserta semakin memandang penting SROI sebagai sebuah kerangka kerja untuk mengukur dan memperhitungkan perubahan dalam konsep nilai yang lebih luas.

SROI juga bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan, degradasi lingkungan, dan meningkatkan kesejahteraan dengan memasukkan biaya dan manfaat sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Pelatihan bertempat di  Jasmine meetingroom Hotel Dewarna Jl. Veteran No.55 Kabupaten Bojonegoro. Peserta yang hadir sebanyak 30 orang dari 28 unsur LSM dan Organisasi Masyarakat mitra EMCL.

Workshop kali ini merupakan pelatihan kedua dalam Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) EMCL 2021. Yang mana pelatihan pertama telah dilakukan pada 13 oktober 2021 yang lalu secara online.

Baca juga:  IDFoS terima Penghargaan Dari EMCL

Usai mempelajari konsep dan prinsip dari SROI pada hari pertama, para peserta di hari kedua praktik langsung mengukur dampak program dengan metode SROI.

Mulai dari menetapkan ruang lingkup (scope) dan mengidentifikasi pemangku kepentingan kunci, menetapkan outcome, menentukan indicator, dan mengidentifikasi apa yang berubah dan mengukur/menghitung perubahan.

Pelatihan ini merupakan Program Peningkatan Kapasitas Mitra Pendamping Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) EMCL 2021 yang difasilitasi oleh IDFoS Indonesia  serta diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas. (ika/yok)