IDFoS Gelar Diskusi Reboan Urgensi Penanggulangan HIV-AIDS
Semakin meningkatnya penderita HIV-AIDS atau Human Immonodeficiency Virus and Acquired Immune Deficiency Syndrome di Bojonegoro memantik berbagai kalangan untuk lebih peduli dengan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh tersebut,salah satunya dengan digelarnya Diskusi Reboan oleh IDFoS pada Rabu,17 Desember 2014 di Ruang Pertemuan Bakesbangpol linmas Bojonegoro,pada acara tersebut menghadirkan keynote Speaker dari Komisi Penanggulangan Aids Kab. Bojonegoro yang diwakili oleh Dr. Weni Diah dan peserta aktif dari SKPD terkait,Organisasi Masyarakat Sipil dan Institusi pendidikan kesehatan di Bojonegoro.
Diskusi yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang dihadapi Komisi Penggulangan AIDS atau KPA yang notabene adalah lembaga khusus yang menangani permasalahan HIV- AIDS tersebut cukup memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi KPA dalam upaya penanggulangan HIV- AIDS di Bojonegoro,dibuka oleh Direktur IDFoS A. Taufik,dilanjutkan pemaparan analisa situasi HIV-AIDS di Bojonegoro oleh Dr. Weny Diah dari KPA,menurut penjelasan data penderita hingga tahun 2014 bulan November sejumlah 350 yang dinyatakan positif HIV – AIDS di Bojonegoro,”sebagian besar pasien yang ditemukan sudah dalam kondisi AIDS,hal ini karena deteksi dini yang masih kurang”ungkap Kasi Pengendalian Penyakit dinkes kab.Bojonegoro tersebut dijelaskan juga yang menjadi kendala utama Komisi Penanggulangan AIDS di Bojonegoro adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat terhadap HIV-AIDS.
Diskusi yang digelar di jl. Trunojoyo tersebut juga dihadiri oleh Dr. Farid dari RSUD Sosodoro Djatikoesomo,dalam paparannya beliau menyampaikan kekecewaannya terhadap KPA Bojonegoro,pelayanan HIV- AIDS sejak dulu sudah dilakukan oleh Rumah Sakit dan Rumah Sakit Sudah memiliki SK dari Dinkes dan menjadi Konsultan penanggulangan AIDS di Bojonegoro dan Sudah 2 tahun tidak ada tindak lanjut dari KPA setelah dilakukan rapat akhir tahun,ungkap Dokter spesialis penyakit dalam tersebut”
Peserta Diskusi dari PD. Aisiyah Bojonegoro juga menyampaikan bahwa upaya menemukan penderita yang berpotensi HIV-AIDS perlu dilakukan dengan membuat sebuah kebijakan keharusan untuk dilakukan pemeriksaan HIV untuk penderita TB Positif dan Ibu hamil
Berakhir pukul 12.45 WIB fasilitator diskusi,Laily Mubarokah menyampaikan bahwa diskusi terkait AIDS ini merupakan diskusi awal untuk menggali masalah masalah dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS yang kedepannya akan dilakukan diskusi lanjutan untuk lebih memfokuskan pada tindak lanjut dalam upaya penanggulangan HIV – AIDS di Bojonegoro