Koordinasi Berlanjut, Program CERIA Siap dijalankan di Beberapa Kabupaten
Pada Selasa, 16 Juli 2024, tim dari IDFoS Indonesia yang diwakili Layli Mubarokah dan Nelly Dahlia melakukan koordinasi dalam rangka pelaksanaan program CERIA dengan pihak sekolah SDN 2 Glagahwangi Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro. Seminggu sebelumnya, IDFoS Indonesia juga melakukan koordinasi di empat lokasi berbeda yaitu di Kabupaten Tuban, Kabupaten Jombang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Berbagai pihak terlibat dalam koordinasi dan pelaksanaan program ini, termasuk PT AOI Sub Wilayah Bojonegoro dan Klaten.
Program CERIA (Child Labor Eradication Initiative in Tobacco Area) adalah program kerja sama IDFoS Indonesia dengan PT. Alliance One Indonesia (AOI), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menghapus pekerja anak di lahan pertanian tembakau. Dengan tema “STOP Pekerja Anak, Kembali untuk Berprestasi”, program ini merupakan langkah positif guna melindungi masa depan anak-anak serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya pekerjaan anak di pertanian tembakau.
Menurut Nelly Dahlia, program CERIA mulai dilaksanakan pada bulan Juli ini sampai bulan Oktober 2024. “Sekolah-sekolah yang terlibat menunjukkan antusiasme tinggi terhadap program ini, dengan harapan bahwa program CERIA dapat terus berlanjut di masa mendatang,” imbuhnya.
Program CERIA meliputi berbagai kegiatan menarik dan edukatif, di antaranya:
- Jalan Santai (Happy Sunday): Kegiatan ini mencakup storytelling, berbagi informasi tentang risiko pekerja anak, dan permainan seru untuk meningkatkan ikatan batin antara anak dan orang tua.
- Edukasi untuk Orang Tua: Mengedukasi orang tua terkait bahaya dari paparan tembakau terhadap anak.
- Pemberdayaan Ekonomi Perempuan: Pendampingan untuk meningkatkan produk pemberdayaan ekonomi perempuan yang siap dijual.
Program CERIA telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya, setelah sukses dilaksanakan pertama kali pada tahun 2023 di tiga lokasi: Jombang, Lamongan, dan Bojonegoro. Dengan terus berkembangnya program ini, diharapkan pekerja anak dapat semakin berkurang dan anak-anak Indonesia dapat kembali fokus pada pendidikan dan prestasi.