Peningkatan dan Penguatan Kapasitas Bagi Pengelola Air Bersih di Jatimulyo
BOJONEGORO – Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia bekerja sama dengan Pertamina EP Cepu menggagas program Pelatihan Penguatan Organisasi dan Peningkatan Kapasitas Pengelola Akses Air Bersih bagi pengelola air bersih di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro
Program diawali dengan pelaksanaan musyawarah desa sosialisasi pada Rabu (5/10) di balai desa setempat. Sosialiasi diikuti oleh kurang lebih 33 orang.
Acara tersebut merupakan tahap awal untuk setiap pelaksanaan program yang didampingi oleh IDFoS Indonesia. Tujuannya, untuk memberikan infomasi dan gambaran awal terkait pelaksanaan program yang akan dijalankan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Jatimulyo, Teguh Widiyarto, perwakilan Pertamina EP Cepu Edi Arto dan Manajer Program Pelatihan Penguatan Organisasi dan Peningkatan Kapasitas Pengelola Akses Air Bersih IDFoS, Achmad Eko Tristiyanto.
Dalam sambutannya, Kades Jatimulyo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Pertamina EP Cepu dengan adanya program tersebut. Yakni, berupa pelatihan pengelolaan air bersih yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Desa Jatimulyo.
“Terima kasih sekali kami sampaikan kepada pihak Pertamina EP Cepu, Desa Jatimulyo kembali dapat bantuan lagi, walaupun bentuknya bukan uang, bukan barang, namun lebih pada ilmu yang insya Allah akan membuat Desa jatimulyo lebih berkembang ke depannya,” tutur pria yang juga purnawirawan TNI tersebut.
Dia menjelaskan, sebelumnya pihak Pertamina EP Cepu telah memberikan bantuan dua buah sumur dan torn air melalui program corporate social responsibility atau CSR, yang menurutnya telah banyak membantu masyarakat Jatimulyo keluar dari masalah kesulitan air bersih.
Sedangkan dari Pertamina EP Cepu Edi Arto mengungkapkan, dalam program ini pihaknya menilai perlu dilakukan peningkatan kapasitas pengelolaan air bersih bagi pengelola usaha air bersih di Desa Jatimulyo terkait jumlah pengguna layanan air bersih ini yang semakin meningkat.
“Di mana pada awalnya dari sambungan ke 10 rumah berkembang menjadi 291 sambungan. Sebuah proses perjalanan yang membutuhkan proses yang panjang yang tidak akan terjadi tanpa dukungan dari masyarakat Jatimulyo. Jika dulu hanya 10 sampai 20 sambungan yang hanya perlu cukup diawasi oleh satu orang, ke depannya agar semakin berkembang dan tertata, dalam hal ini tumbuh dan berkelanjutan, kami menggagas ide bagaimana kalau pengelolaan saat ini harus benar-benar dikuatkan” papar Edi.
Setelah itu, dilanjutkan sambutan dari Manajer Program Achmad Eko Tristiyanto. Eko, panggilannya, menjelaskan peran IDFoS dalam program ini. Yakni, membantu mendampingi pengurus pengelola air bersih yakni BUMDesa untuk melakukan pengelolaan air bersih dengan baik.
Sosialisasi program sendiri disampaikan oleh pendamping IDFoS Rizal Zubad Firdausi. Dia menjelaskan mekanisme program, seperti tahapan program tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini. Untuk agenda terdekat, akan dilaksanakan pelatihan bagi pengurus BUMDesa. (iwd/yok)