Siapkan Monev Program Mama Asih

BOJONEGORO – Bertempat di ruang rapat IDFoS Indonesia Jl. Sersan Mulyono No. 35, Senin (21/05/2018), Divisi Advokasi melaksanakan diskusi persiapan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Maklumat Bersama Pelayanan Bersih (Pro Mama Asih) di Puskesmas Gayam, Bojonegoro.

Monev merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui sejauh tingkat pencapaian sebuah program, evaluator sebagai pihak yang netral dan tidak bersinggungan langsung dengan pelaksanaan program akan mengetahui letak kekurangan atau kelebihan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau rekomendasi yang akan diambil dalam program tersebut.

Dalam monev, indikator-indikator program merupakan petunjuk untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan dengan cara membandingkan data yang terkumpul dengan output dari LFA program.

Baca juga:  Puskesmas Pungpungan Siap Terbuka Dalam Pelayanan Kesehatan

Diskusi dipimpin oleh Ainun Na’im selaku Manager Program dan diikuti oleh Ahmad Muhajirin, Khozin, Puput Cahyono dan Ika Imaniyatin. Membahas tentang metode monev dan fasilitator yang nantinya memfasilitasi jalannya monev.

Agar monev tersebut objektif, maka tim monev (evaluator) harus pihak yang netral. Tentunya yang tidak terlibat secara langsung dalam program.

Hasil diskusi kali ini, monev akan dilaksanakan dengan 3 metode, yakni observasi langsung, indepth interview, dan FGD (Focus Group Discussion). Yang mana dalam FGD bentuknya adalah mengidentifikasi output dari program kemudian dilanjutkan dengan penyampaian hasil indepth dan observasi.

Mewujudkan layanan kesehatan yang partisipatif dan berkualitas untuk kepuasan masyarakat adalah tujuan dari program Mama Asih. Sehingga dilakukan monev untuk melihat sejauh mana implementasi Maklumat Pelayanan di PKM Gayam dan perbedaan dari sebelum adanya program serta sesudah dilaksanakan program.

Baca juga:  Dinkes-IDFoS Kerja Sama Peningkatan Pelayanan Bidang Kesehatan

Program Mama Asih merupakan program yang didanai oleh sharing cost penunjang operasional ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan SKK Migas serta difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia. (ika/yok)