,

Datangkan Fasilitator dari Depok

Kader bersama fasilitator saat melakukan home visit (kunjungan rumah) pada salah satu keluarga PD

Selasa (28/01/2010), Pelatihan PD Hearth Dan Penelitian Formatif PD memasuki hari kedua. Pelatihan ini merupakan tahapan dari Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu, dimana sebagai pilot project-nya dilaksanakan di desa Sarirejo, Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro.

Pelatihan berlangsung di kediaman salah satu kader Posyandu desa Sarirejo, Ibu Rini. Peserta pelatihan berjumlah 12 orang, terdiri dari kader posyandu Bebet-1 5 orang, Bebet-2 2 orang dan Karangwaru 5 orang.

Pelatihan ini mendatangkan narasumber Hastin Atas Asih selaku fasilitator ahli Positive Deviance (PD) dari Depok, Jawa Barat.

Dalam Positive Deviance, secara teoritis ada tahapan yang harus dilakukan yang disebut dengan istilah “6D”. 6D merupakan langkah yang harus dilalui oleh para kader dengan didampingi oleh fasilitator.

Baca juga:  Kolaborasi untuk Wisata Berkelanjutan di Bojonegoro, IDFoS Indonesia dan Bappeda Bahas Pengembangan Geopark

Tahapan tersebut antara lain Define, definisikan masalah dan solusinya, mendengarkan apa penyebabnya menurut masyarakat sehingga lahir statement dari mereka.

Determine, menentukan apakah ada individu dari masyarakat yang menunjukkan perilaku menyimpang positif dari keluarga miskin.

Discover, menemukan perilaku-perilaku yang tidak biasa yang dilakukan oleh para penyimpanng positif didalam memecahkan permasalahan yang tidak dilakukan oleh orang lain di masyarakat tersebut.

Design, merancang dan susun strategi yang memampukan orang lain mengakses dan mengadopsi  perilaku baru tersebut.

Discern, menguji tingkat efektivitas intervensi melalui pengawasan dan monitoring yang dilakukan secara terus-menerus. Dan Disseminate, sebarluaskan kesuksesan kepada kelompok lain yang sesuai.

Kegiatan yang diakukan di hari kedua tersebut adalah home visit (kunjungan rumah). Ada tujuh keluarga yang dikunjungi antara lain empat keluarga PD (keluarga miskin gizi baik), dua keluarga negative PD (kaya tapi gizi buruk) dan satu keluarga non PD (miskin gizi buruk).

Baca juga:  Serah Terimakan Sarpras Posyandu

Dalam proses home visit, kader dan fasilitator selain bertanya juga harus banyak mengamati termasuk kondisi kebersihan dan lingkungan rumah.

Hal-hal yang ditanyakan menyangkut empat komponen kesehatan yaitu pola pemberian makan terhadap anak, pola pengasuhan dan perawatan anak, penerapan perilaku menuju sehat dan  kebersihan.

peserta melakukan analisis terkait hasil temuan 4 komponen kesehatan pada keluarga PD

Usai melaksanakan kunjungan, peserta menganalisis terkait hasil temuan empat komponen kesehatan diatas dari keluarga PD, negatif PD dan Non PD.

Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), bersama Pertamina EP Cepu dan Badan Kerja Sama PI Blok Cepu, atas persetujuan SKK Migas dan difasilitasi oleh IDFoS (Institute Development of Society) Indonesia.

Baca juga:  Sosialisasi dan Pengukuhan KRT Pisah di Gayam