Menentukan Arah Perkembangan Mpok Damira

Rapat pengurus Mpok Damira Ds. NgumpakdalemBOJONEGORO – Paska dilakukannya rembug warga perkembangan kegiatan program Persampahan untuk Ekonomi Alternatif pada Jumat (20/5/2016), Mpok Damira atau kelompok olah sampah Dalem Mandiri Sejahtera belum merencanakan strategilanjutan untuk pengembangan usahanya.

Saat ini, usaha Dalem Mandiri Sejahtera meliputi beberapa jenis. Yakni, pengambilan sampah warga, pembuatan pupuk cair, penjualan sampah bernilai ekonomis, dan pendaurulangan sampah plastik untuk dibuat menjadi bijih plastik.

Melalui Divisi Ekonomi Kerakyatan telah diagendakan sejumlah kegiatan untuk menentukan arah perkembangan kelompok masyarakat olah sampah Damira ke depan.

Beberapa kegiatan yang menjadi agenda Divisi Ekonomi Kerakyatan untuk mendorong perkembangan usaha tersebut antara lain, penyusunan rencana kegiatan untuk memberikan opsi kegiatan yang akan dijalankan Mpok Damira ke depan.

Baca juga:  Musdes Pertanggungjawaban Desa Karangagung Lancar

Selain itu juga akan dilakukan assestment untuk mengetahui data warga yang menggunakan jasa Mpok Damira dalam pengambilan sampah. Serta, beberapa data lainnya terkait keuangan Mpok Damira.

Salah satu agenda penting yang akan dilaksanakan pada bulan Juni ini adalah menggelar pertemuan yang diikuti oleh IDFoS, Pemerintah Desa Ngumpakdalem, dan Pengurus Mpok Damira sendiri.

Dimulai dengan rapat internal pengurus Mpok Damira yang difasilitasi oleh pendamping IDFoS untuk menyusun rencana kegiatan kelompok olah sampah Mpok Damira.

Selanjutnya, dilakukan assessment untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Setelah masing masing kebutuhan dan data diperoleh, akan dibawa dalam pertemuan multistakeholder untuk membahas arah perkembangan Mpok Damira ke depan.

Baca juga:  Perlu Dukungan SKPD untuk Jadikan Damira Pilot Project

Beberapa masukan yang diperoleh pada saat rembug warga perkembangan kegiatan bulan lalu salah satunya adalah warga Ngumpakdalem menginginkan agar pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Mpok Damira terus berlanjut.

Bahkan, warga bersedia untuk membayar retribusi sebagai ganti pengambilan sampah, yang diketahui selama satu tahun berjalan pengambilan sampah yang dilakukan di rumah warga tidak dikenakan retribusi. Namun, warga diharuskan memilah sampahnya.

”Masukan dari masyarakat tersebut nantinya akan menjadi salah satu bahasan dalam rapat yang akan digelar tersebut untuk menentukan arah perkembangan Mpok Damira ke depan,” ujar Ahmad Eko T., manajer program Persampahan untuk Ekonomi Alternatif. (iwd/yok)