Dalami Persampahan, Ponpes Al-Rosyid Studi Banding

Studi Banding persampahan dalam Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat di sekolah
BOJONEGORO – Senin (24/04/2017) lalu, Pondok Pesantren Al Rosyid, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro, melaksanakan Studi Banding persampahan di dua lokasi.
Yakni, di Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Desa Turi Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan dan Pondok Pesantren Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Cabang Pasuruan, Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat di sekolah yang difasilitasi oleh IDFoS Indonesia.
Disamping memberikan fasilitas pengelolaan sampah berupa kendaraan angkut sampah, tempat sampah pilah, mesin cacah sampah, dan peralatan operasional pengelolaan sampah, kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan kapasitas pengurus pengelola sampah.
Studi banding yang berlangsung pada pukul 04.30 – 21.00 WIB ini diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari berbagai unsur di Ponpes Al-Rosyid. Yakni, dari pengurus kelompok perintis, pengurus pondok putra, ustadz, guru dan tim pendamping dari IDFoS Indonesia.
Ponpes Al-Rosyid merupakan salah satu pondok yang besar di Kabupaten Bojonegoro. Dengan kurang lebih 900 santri yang bermukim dan 1.700 siswa yang terdaftar pada sekolah formal di pondok tersebut membuat produksi sampah di pondok Al-Rosyid sangat banyak. Dalam satu hari, dari seluruh warga pondok menghasilkan kurang lebih 6 m3 sampah.
Perlakuan yang salah terhadap sampah pasti akan menjadikan kompleks Ponpes Al-Rosyid menjadi kumuh. Beberapa program persampahan telah masuk di pondok tersebut hingga memiliki fasilitas persampahan yang cukup memadai seperti adanya TPS dan kontainer sampah.
Studi banding persampahan ini bertujuan agar peserta mampu mengelola sampah dengan baik, mampu berinovasi dalam pengelolaan sampah dan peserta mampu merubah perilaku hidup di pondok menjadi lebih bersih dan sehat.
Dalam studi banding, banyak hal yang dipelajari. Mulai dari melihat aktivitas santri di pagi hari, berkeliling pondok untuk belajar biopori, belajar perilaku santri, belajar inovasi sampah plastik, belajar pemilahan sampah, belajar sampah anorganik, belajar sampah organik, belajar bank sampah, dan belajar pertanian organik.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan ilmu secara langsung kepada peserta, dengan cara membandingkan kegiatan pengelolaan sampah di Ponpes Al-Rosyid dan di lokasi lain. Sehingga, nantinya kebersihan serta rasa peduli terhadap lingkungan menjadi gaya hidup keseharian warga Ponpes Al-Rosyid.
Program Akses Sanitasi Bersama Masyarakat di sekolah adalah program yang diprakarsai oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) dan difasilitasi IDFoS Indonesia untuk fokus dalam pengelolaan sampah dan merubah perilaku warga pondok menjadi lebih sehat. (ika/yok)