,

LMDH Ngasem Barokah Tanam Puluhan Pohon Waru di Sekitar Embung untuk Lindungi Ekosistem

Bojonegoro, 10 Oktober 2024 — Dalam upaya menjaga kelestarian dan keandalan embung di kawasan Petak 52-A1, Desa Ngasem, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ngasem Barokah menanam puluhan pohon waru di sekitaran embung seluas 3,3 hektar. Kegiatan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat perlindungan embung dari potensi kerusakan lingkungan sekaligus menjaga ekosistem lokal.

Menurut Syarif, pendamping lapangan dari LMDH, “Pohon waru dipilih sebagai tanaman utama untuk ditanam di sekitar embung karena kemampuannya dalam menahan erosi dan mencegah embung agar tidak jebol,” jelas Syarif.

Embung yang berfungsi sebagai penampung air bagi masyarakat sekitar Desa Ngasem ini sangat vital, terutama di musim kemarau. Keberadaan pohon waru di sekitar embung diharapkan dapat mencegah longsor atau pergeseran tanah yang bisa merusak fungsi embung dalam penyimpanan air.

Baca juga:  Dinkes Apresiasi Pelaksanaan Program Penguatan Kapasitas Layanan Posyandu

Pohon waru (Hibiscus tiliaceus) tidak hanya berfungsi sebagai penahan erosi, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Akar pohon waru yang menyebar luas dan kuat membantu mencegah kerusakan tanah akibat hujan deras atau perubahan aliran air. Selain itu, daun dan rantingnya yang rimbun dapat memberikan naungan, menurunkan suhu udara di sekitarnya, serta meningkatkan kelembapan tanah.

Secara ekologis, pohon ini juga menyediakan habitat bagi berbagai satwa, mulai dari burung hingga serangga penyerbuk, yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati di sekitar embung.

Dengan menanam pohon, LMDH Ngasem Barokah tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan tetapi juga memastikan keberlanjutan fungsi embung yang sangat penting untuk pertanian dan peternakan.

Baca juga:  Menggalang Komitmen Gerakan Sosial Anti Korupsi Bagi Perempuan di Bojonegoro